Warren Buffett umumnya skeptis terhadap investasi pada emas itu sendiri karena tidak menghasilkan pendapatan atau aset produktif. Meskipun demikian, ia pernah berinvestasi pada perusahaan tambang emas jika dinilai memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), manajemen yang baik, dan valuasi yang menarik. EMAS adalah perusahaan tambang emas yang saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum berproduksi penuh, dengan target produksi emas perdana pada Kuartal I 2026. Perusahaan ini memiliki cadangan emas yang sangat besar di Proyek Pani dan merupakan bagian dari grup Merdeka Copper Gold (MDKA) yang berpengalaman. Ini bisa menjadi indikasi manajemen yang kompeten. Namun, pada tahap ini, perusahaan memiliki P/E ratio negatif dan rasio Price/Book serta Price/LTM Sales yang sangat tinggi, menunjukkan bahwa valuasi saat ini sangat bergantung pada proyeksi profitabilitas di masa depan, bukan pada kinerja keuangan yang sudah terbukti dan stabil. Buffett cenderung mencari bisnis dengan arus kas bebas yang dapat diprediksi dan keuntungan yang konsisten, sesuatu yang belum ditunjukkan sepenuhnya oleh EMAS pada tahap ini. Oleh karena itu, investasi ini masih memiliki elemen spekulatif yang tinggi, yang kurang sesuai dengan filosofi investasi nilai Buffett yang konservatif. Namun, potensi pertumbuhan yang besar dan cadangan yang kuat dapat menarik jika harga dianggap undervalued pada titik tertentu.