PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga Oktober 2025, dengan laba Rp517,2 miliar, melonjak signifikan dari Rp6,95 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini didukung efisiensi operasional dan kualitas aset yang membaik. Total aset mencapai Rp18,49 triliun, naik 3,01% YoY, dan modal inti menguat menjadi Rp4,00 triliun, naik 20,06% YoY.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono menyatakan lonjakan harga saham BBYB tidak terkait aksi korporasi, melainkan respons pasar positif terhadap perbaikan kinerja bank. Laba bersih per Oktober 2025 melesat menjadi Rp517 miliar dari Rp7 miliar tahun sebelumnya. Perseroan memprioritaskan profitabilitas dan perbaikan tata kelola, meskipun hal tersebut berdampak pada perlambatan ekspansi aset akibat pengetatan penyaluran kredit.

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB.JK) menunjukkan pergerakan harga saham real-time. Informasi ini menyediakan data terbaru, grafik, analisis, dan berita dari CNBC Indonesia.

Rumor beredar mengenai potensi masuknya Prajogo Pangestu sebagai pemegang saham baru di BBYB, setelah RUPSLB pada 15 November 2024 menyetujui rencana Akulaku Group untuk mengurangi kepemilikan saham mereka demi mematuhi peraturan OJK. Rumor ini dikaitkan dengan kepemilikan Prajogo Pangestu di Gozco Plantation Tbk (GZCO), di mana Gozco Group sudah menjadi pemegang saham lama BBYB. Rumor ini sempat memicu lonjakan harga saham BBYB sebesar 22% pada 21 November 2024.