Pada semester pertama 2025, IMJS mencatat kenaikan pendapatan sebesar 2,07% menjadi Rp 2.769.411 juta, didorong oleh segmen jasa keuangan dan sewa kendaraan. Namun, laba bersih turun 6,12% menjadi Rp 99.459 juta dan laba per saham (EPS) turun 6,13%. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) tinggi di 5,41x, dan rasio lancar 0,83 kali menunjukkan tantangan likuiditas.

IMJS berencana menerbitkan 3 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), setara 25,74% dari jumlah saham ditempatkan. Induk perusahaan, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), akan bertindak sebagai pembeli siaga. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk setoran modal ke PT CSM Corporatama (perusahaan penyewaan kendaraan) guna membiayai penyediaan unit kendaraan dan modal kerja.

PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 0,35 per saham untuk tahun buku 2024. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 16 Mei 2025, dengan tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 23 April 2025.

Harga saham IMJS melonjak 34,04% menjadi Rp 252 per saham pada sesi pertama perdagangan, menjadikannya salah satu top gainers. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif pelaku pasar terhadap grup Salim dan rencana aksi korporasi, serta valuasi yang menarik dengan PER 7,60x dan PBV 0,34x.

Tidak ada rumor spesifik yang teridentifikasi secara eksplisit. Namun, sentimen di media sosial seperti Stockbit menunjukkan adanya diskusi dan 'kegelisahan investor' terkait risiko pelaksanaan aksi korporasi rights issue yang diusulkan dan kondisi sektor yang bergejolak. Investor juga menimbang optimisme terhadap perkembangan bisnis yang akan datang.