Harga Saat Ini: Rp 4490

Target 1 Minggu: Rp 4450

Target 1 Bulan: Rp 4400

Target 1 Tahun: Rp 4600

Sentimen Investing: Bearish

Sentimen Stockbit: Mixed

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 25 november 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan

Analisis fundamental PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA.JK) menunjukkan gambaran yang beragam. Perusahaan mencatat penurunan laba bersih yang signifikan pada Kuartal 3 2024 menjadi Rp 110,2 miliar dari Rp 170,5 miliar pada Kuartal 3 2023, dengan Laba Bersih per Saham (EPS) sebesar Rp 18,07. Laporan keuangan setahun penuh hingga 31 Desember 2024 juga menunjukkan penurunan laba bersih yang drastis menjadi IDR 81,848 juta dari IDR 207,876 juta pada tahun sebelumnya, dengan EPS IDR 13,34. Meskipun pendapatan bunga bersih sedikit meningkat, beban membengkak yang menyebabkan laba anjlok 44,22% setahun lalu. Rasio Price-to-Earnings (P/E) yang sangat tinggi di 226,34x dan Price-to-Book Value (PBV) 6,77x menunjukkan valuasi yang mahal dibandingkan profitabilitasnya yang relatif rendah, dengan Return on Asset (ROA) 0,49% dan Return on Equity (ROE) 3,00% pada Kuartal 3 2024. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt/Equity) per Kuartal 3 2024 mencapai 5,12, yang tergolong tinggi untuk sektor perbankan. Meskipun demikian, koneksi dengan Grup Salim berpotensi memberikan sinergi dan dukungan strategis di masa mendatang.

Sentimen Stockbit

Mixed

Skor: 50

Diskusi di Stockbit mengenai BINA menunjukkan sentimen yang bervariasi. Beberapa analisis mendalam berbasis AI menyebutkan laporan laba bersih yang membaik diharapkan bertahan, namun konsensus 'Hold' dan valuasi yang tinggi dapat membatasi pergerakan signifikan. Potensi kolaborasi dengan Alam Sutera Group juga menjadi sorotan positif. Namun, secara keseluruhan, ada kekhawatiran terkait valuasi dan perlunya konsistensi profitabilitas.

Sentimen Investing.com

Bearish

Skor: 30

Sentimen anggota Investing.com terhadap BINA cenderung 'Bearish'. Meskipun analisis teknikal menunjukkan 'Neutral', sentimen keseluruhan dari komunitas investor mengindikasikan pandangan negatif terhadap saham ini. Tidak ada informasi spesifik mengenai influencer atau hashtag yang sedang tren, namun pandangan bearish ini mencerminkan kekhawatiran terhadap kinerja saham.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

Selama 365 hari terakhir, harga saham BINA.JK naik sekitar 9,78% (dari 4090 IDR menjadi 4490 IDR). Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sekitar 17,17% (dari 7314.11 menjadi 8570.25). Dengan demikian, BINA.JK memiliki kinerja yang di bawah IHSG. Kinerja yang kurang memuaskan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan laba bersih yang signifikan. Bank Ina mencatat penurunan laba bersih sebesar 40% di Semester I-2024 dan 44,22% setahun lalu akibat beban yang membengkak. Laba bersih Kuartal 3 2024 juga turun menjadi Rp 110,2 miliar dari Rp 170,5 miliar pada tahun sebelumnya, dan laba bersih setahun penuh 2024 anjlok drastis menjadi IDR 81.848 juta dari IDR 207.876 juta pada tahun 2023. Meskipun ada berita tentang sinergi dengan Grup Salim dan penambahan direktur baru, dampak positifnya belum terlihat signifikan dalam kinerja keuangan. Valuasi yang tinggi dengan profitabilitas yang menurun juga kemungkinan besar berkontribusi pada kurangnya minat investor dibandingkan dengan indeks.

Outlook

1 Minggu

Target: 4450

Vs Indeks: In-line

Dalam satu minggu ke depan, harga saham BINA.JK diperkirakan akan bergerak 'In-line' dengan indeks atau cenderung stabil. Setelah rilis laporan keuangan Q3 2024 yang menunjukkan penurunan laba, pasar mungkin telah mengabsorpsi berita tersebut. Namun, kurangnya katalis positif jangka pendek yang kuat dan sentimen bearish dari Investing.com menunjukkan bahwa kenaikan signifikan mungkin terbatas. Harga target 4450 IDR mengindikasikan sedikit tekanan jual atau konsolidasi di sekitar level saat ini.

1 Bulan

Target: 4400

Vs Indeks: Underperform

Untuk satu bulan ke depan, BINA.JK kemungkinan akan 'Underperform' dibandingkan indeks. Penurunan laba bersih yang signifikan pada laporan keuangan FY2024 dan Q3 2024 menjadi perhatian utama bagi investor jangka menengah. Valuasi yang tinggi (P/E dan PBV) dengan rasio profitabilitas yang rendah juga dapat membuat saham ini kurang menarik di tengah ketidakpastian pasar. Kecuali ada berita positif yang substansial terkait strategi bisnis atau peningkatan profitabilitas, saham ini mungkin akan menghadapi tekanan jual. Harga target 4400 IDR mencerminkan potensi penurunan lebih lanjut.

1 Tahun

Target: 4600

Vs Indeks: In-line

Dalam satu tahun ke depan, kinerja BINA.JK diproyeksikan 'In-line' dengan indeks, dengan potensi kenaikan moderat jika ada perbaikan fundamental. Koneksi dengan Grup Salim memberikan potensi sinergi dan pertumbuhan jangka panjang, seperti optimalisasi kerja sama. Namun, perusahaan perlu menunjukkan konsistensi dalam meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional untuk membenarkan valuasi saat ini. Jika manajemen berhasil mengeksekusi strategi pertumbuhan dan membalikkan tren penurunan laba, ada potensi untuk mengungguli. Namun, dengan kondisi fundamental saat ini yang lemah, mencapai kinerja 'Outperform' akan menjadi tantangan. Harga target 4600 IDR mengasumsikan sedikit perbaikan sentimen atau fundamental dalam jangka panjang.

Berita Terbaru

PT Bank Ina Perdana Tbk Membukukan Laba Bersih di Kuartal 3 2024 Sebesar Rp 110,2 Miliar, Turun dari Rp 170,5 Miliar Tahun Lalu (November 02, 2024)

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 110,2 miliar pada Kuartal 3 2024, mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 170,5 miliar. Laba bersih per saham tercatat Rp 18,07. Penurunan laba ini dapat berdampak negatif pada sentimen investor dan harga saham.

PT Bank Ina Perdana Tbk Melaporkan Hasil Laba untuk Tahun Penuh yang Berakhir 31 Desember 2024 (March 27, 2025)

Untuk tahun penuh yang berakhir 31 Desember 2024, pendapatan bunga bersih PT Bank Ina Perdana Tbk adalah IDR 713.060 juta dibandingkan IDR 709.974 juta setahun sebelumnya. Namun, laba bersih turun drastis menjadi IDR 81.848 juta dibandingkan IDR 207.876 juta tahun lalu. Laba dasar per saham dari operasi yang dilanjutkan adalah IDR 13,34 dibandingkan IDR 33,89 setahun sebelumnya. Penurunan laba bersih yang signifikan ini kemungkinan besar akan menekan harga saham.

Tiba-Tiba Ada Transaksi Jumbo di Bank Milik Salim (BINA) (Agustus 2025)

Artikel ini melaporkan adanya transaksi jumbo pada saham BINA yang terjadi sekitar tiga bulan lalu (Agustus 2025). Meskipun detail spesifik dari transaksi tersebut tidak dijelaskan, adanya transaksi besar dapat mengindikasikan pergerakan signifikan oleh investor institusional atau strategis, yang berpotensi memengaruhi volatilitas saham.

Rumor

Spekulasi Merger INPC dan BINA

Di platform Stockbit, terdapat diskusi komunitas mengenai kemungkinan merger, dengan beberapa pengguna berspekulasi bahwa jika ada arah merger, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (INPC) adalah kandidat yang lebih mendekati. Ini adalah rumor yang beredar di media sosial dan belum ada konfirmasi resmi, namun dapat mempengaruhi sentimen investor jangka pendek jika terus berkembang.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 4490

Sentimen Investing.com Bearish 30 %

Sentimen Stockbit Mixed 50 %

Buffett Indicator

1.0/10

Warren Buffett mencari perusahaan dengan bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang tahan lama (moat), manajemen yang kompeten dan jujur, serta harga yang menarik dengan utang rendah. Untuk PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA.JK), saham ini kemungkinan besar tidak akan direkomendasikan oleh Warren Buffett. Pertama, meskipun bisnis perbankan mudah dipahami, keunggulan kompetitif jangka panjang atau 'moat' yang kuat dari BINA tidak terlihat menonjol dibandingkan bank lain di Indonesia, meskipun ada koneksi dengan Grup Salim. Kedua, kinerja keuangan terbaru menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan di tahun 2024, yang bertentangan dengan kriteria Buffett akan pertumbuhan laba yang konsisten dan dapat diprediksi. Ketiga, valuasi saham saat ini sangat tinggi dengan P/E sebesar 226,34x dan PBV 6,77x, jauh dari konsep 'harga menarik' ala Buffett. Keempat, rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi sebesar 5,12 juga tidak sejalan dengan preferensi Buffett untuk perusahaan dengan tingkat utang yang konservatif. Mengingat kombinasi faktor-faktor ini, saham BINA.JK tidak memenuhi kriteria investasi nilai yang ketat dari Warren Buffett.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu

Rp. 4450

Kinerja vs Indeks

In-line

Target 1 Bulan

Rp. 4400

Kinerja vs Indeks

Underperform

Prospek 1 Tahun

Target

Rp. 4600

Kinerja vs Indeks

In-line

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.