Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 18 november 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 65
Sentimen Investing.com
Skor: 20
Kinerja Tahun Lalu
Status: Outperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 9700
Vs Indeks: In-line
1 Bulan
Target: 10500
Vs Indeks: Outperform
1 Tahun
Target: 11500
Vs Indeks: Outperform
Berita Terbaru
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar USD250 juta atau sekitar Rp4,17 triliun untuk tahun 2026. Dana ini akan digunakan untuk ekspansi kapasitas pembangkit panas bumi demi mencapai target 1,9 GW pada tahun 2032, menandakan strategi jangka panjang untuk memperkuat posisinya di sektor energi terbarukan Indonesia.
BREN melaporkan laba bersih USD132 juta atau sekitar Rp2,17 triliun hingga kuartal III-2025. Pendapatan konsolidasi mencapai USD457 juta atau Rp7,54 triliun, naik 3,6% YoY, didukung oleh produksi listrik stabil dari aset panas bumi dan peningkatan kinerja pembangkit angin. EBITDA meningkat 5,7% YoY menjadi USD399 juta.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) membukukan pendapatan sebesar US$457,39 juta pada 9M25, naik 3,6% YoY, dengan laba bersih terdongkrak 23,9% menjadi US$106,55 juta. Peningkatan ini didorong oleh efektivitas strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontribusi aset, termasuk penyelesaian proyek Retrofit dan Salak Binary yang menambah kapasitas terpasang menjadi 989 MW.
Meskipun fundamental BREN menunjukkan penguatan dengan pendapatan dan laba yang tumbuh hingga sembilan bulan pertama 2025, pergerakan saham BREN pada 10–14 November 2025 terkoreksi 4,6%. Namun, penurunan ini terjadi di tengah arus masuk modal asing yang signifikan melalui pembelian bersih selama lima hari berturut-turut.
Rumor
Di Stockbit, ada spekulasi mengenai pergerakan harga BREN yang dipengaruhi oleh 'broker AK' yang dikenal memiliki strategi 'buy & hold'. Namun, cara ini dianggap kuno dan broker tersebut kini menggunakan metode 'haka' untuk menaikkan harga dengan cepat, terutama pada emiten yang dipromosikan oleh influencer. Ada juga diskusi tentang pergerakan investor asing di BREN, dengan beberapa pihak mencatat pembelian besar meskipun harga saham terkoreksi.
Keputusan FTSE Russell untuk mengeluarkan BREN dari indeksnya dan aksi borong saham oleh Prajogo Pangestu yang mengurangi free float menciptakan sentimen negatif di pasar. Meskipun ini bukan rumor murni, hal tersebut menimbulkan spekulasi di kalangan investor mengenai nilai intrinsik saham atau motivasi strategis di balik aksi Prajogo, serta dampaknya terhadap likuiditas.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
3.0/10Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan yang undervalued dengan fundamental yang kuat, model bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (moat), dan manajemen yang jujur serta kompeten. Dalam kasus BREN, indikator 'Buffet's Intrinsic Value' menunjukkan saham ini overvalued, dengan rasio P/BV 148.85x dan P/E 630.05x yang sangat tinggi. Meskipun BREN memiliki pertumbuhan laba yang baik dan berada di sektor energi terbarukan yang prospektif, valuasi yang sangat mahal ini kemungkinan besar akan membuat Warren Buffett tidak merekomendasikan pembelian saham ini. Buffett juga cenderung menghindari perusahaan dengan Debt to Equity Ratio yang tinggi (BREN memiliki 4.47x) karena menunjukkan risiko keuangan yang lebih tinggi, meskipun dalam konteks industri energi terbarukan yang padat modal, rasio ini mungkin umum. Keunggulan kompetitif BREN di panas bumi cukup jelas, namun harga yang sudah sangat tinggi mencerminkan sebagian besar potensi pertumbuhan di masa depan. Oleh karena itu, kemungkinan Buffett menyarankan untuk membeli saham ini sangat rendah.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Dalam satu tahun, BREN memiliki prospek yang kuat untuk mengungguli indeks secara signifikan. Strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas kapasitas panas bumi dan angin menjadi 1,9 GW pada 2032, pengembangan proyek Suah Sekincau dan Hamiding, serta potensi ekspor listrik ke Singapura dengan harga premium, akan menjadi pendorong utama. Meskipun valuasi saat ini terlihat tinggi (overvalued), pertumbuhan laba bersih yang konsisten, posisi perusahaan sebagai pemimpin di sektor energi terbarukan, dan komitmen terhadap efisiensi operasional mendukung pandangan positif. Analis merekomendasikan target harga di atas Rp 11.000 per saham di akhir tahun 2024 (perkiraan tahun 2025 berdasarkan tanggal konteks) dan Walletinvestor memprediksi harga bisa mencapai 10526.63 IDR dalam satu tahun.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.