ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 1015
Target 1 Minggu: Rp 1050
Target 1 Bulan: Rp 1180
Target 1 Tahun: Rp 1361
Sentimen Investing: Campuran
Sentimen Stockbit: Campuran positif moderat

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Harum Energy Tbk (HRUM.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 18 november 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Harum Energy Tbk (HRUM) adalah perusahaan induk yang bergerak di bidang pertambangan batu bara terintegrasi dan telah melakukan diversifikasi ke sektor nikel. Perusahaan mengoperasikan rantai pasokan vertikal yang mencakup pertambangan, logistik, hingga pengolahan nikel. Pada paruh pertama tahun 2025, HRUM membukukan peningkatan pendapatan sebesar 8% secara tahunan, dengan segmen nikel menyumbang 62% dari total pendapatan. Namun, EBITDA perusahaan turun 33% dan laba bersih turun 28% secara tahunan pada periode yang sama, sebagian besar disebabkan oleh lemahnya harga batu bara global. Meskipun demikian, HRUM memiliki likuiditas yang cukup dengan peningkatan kas yang signifikan untuk mendanai ekspansi. Rasio utang terhadap ekuitas tercatat sebesar 0,24 kali modal, meskipun ada indikasi peningkatan leverage menjadi sekitar 64% pada 1H 2025. Profitabilitas perusahaan, yang tercermin dari Return on Equity (ROE) sebesar 6,04%, tergolong kurang baik dan aset lancar lebih kecil dari liabilitas jangka pendek, menandakan adanya kekhawatiran likuiditas jangka pendek.

Sentimen Stockbit

Campuran positif moderat

Skor: 57

Sentimen di Stockbit menunjukkan campuran positif moderat. Investor ritel menyoroti kenaikan harga yang cepat di awal September 2025, dengan banyak yang mengambil keuntungan di atas Rp 1.050. Namun, keyakinan jangka panjang terhadap ekspansi nikel tetap tinggi. Diskusi juga menyebutkan bahwa saham HRUM berada di area support, dengan potensi memantul ke Rp 1.050 atau menembus support ke area Rp 900-an. Momentum bullish sebelumnya telah mengalami reset.

Sentimen Investing.com

Campuran

Skor: 55

Sentimen anggota Investing.com menunjukkan pandangan yang bercampur antara bearish dan bullish. Meskipun konsensus analis memberikan peringkat 'Strong Buy' untuk HRUM dengan target harga rata-rata IDR 1.361, sentimen dari pengguna platform bervariasi.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

Dalam 365 hari terakhir, harga saham HRUM mengalami penurunan sekitar 9.38% (dari Rp 1.120 menjadi Rp 1.015), sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sekitar 17.98% (dari 7.134 menjadi 8.417). Kinerja HRUM jauh di bawah kinerja indeks, menandakan underperformance yang signifikan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Pelemahan harga batu bara global yang menekan pendapatan dan laba bersih perusahaan; EBITDA turun 33% dan laba bersih turun 28% YoY pada 1H 2025. 2) HRUM memangkas target produksi batu bara tahun 2025 karena permintaan global yang lesu. 3) Peningkatan leverage perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas sekitar 64% pada 1H 2025. Meskipun perusahaan telah melakukan diversifikasi ke nikel yang menyumbang sebagian besar pendapatan di 1H 2025, hal tersebut belum sepenuhnya mengimbangi dampak negatif dari bisnis batu bara.

Outlook

1 Minggu

Target: 1050

Vs Indeks: In-line

Untuk satu minggu ke depan, harga saham HRUM diperkirakan akan bergerak dalam kisaran yang relatif stabil, kemungkinan in-line dengan pergerakan IHSG. Analisis teknikal terbaru dari Mirae Sekuritas menyarankan 'Buy on weakness' di kisaran Rp 1.000–1.030 dengan target Rp 1.068–Rp 1.094, menunjukkan potensi rebound jangka pendek jika level support bertahan. Namun, Investing.com memberikan sinyal teknikal 'Strong Sell' secara harian, menciptakan pandangan yang bervariasi di kalangan analis teknikal.

1 Bulan

Target: 1180

Vs Indeks: Outperform

Prospek satu bulan ke depan diperkirakan 'Outperform' karena beberapa katalis potensial. Meskipun harga batu bara masih menunjukkan tekanan, progres proyek nikel HRUM menjadi sorotan utama. Proyek HPAL Blue Sparking Energy (BSE) sudah lebih dari 50% selesai dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2025. Ini akan memberikan kontribusi signifikan dari segmen nikel yang sudah menyumbang 62% pendapatan di 1H 2025. Konsensus analis Investing.com memberikan target harga rata-rata Rp 1.361 dengan potensi kenaikan sekitar 34%.

1 Tahun

Target: 1361

Vs Indeks: Outperform

Untuk satu tahun ke depan, HRUM diperkirakan akan 'Outperform' indeks, didorong oleh strategi diversifikasi yang kuat ke sektor nikel. Pembangunan smelter nikel dan kebijakan hilirisasi nikel pemerintah Indonesia menjadi pendukung utama. Meskipun prospek bisnis batu bara jangka panjang menghadapi tantangan dengan adanya potensi penurunan produksi nasional pada tahun 2026, ekspansi HRUM di nikel menempatkannya pada posisi yang baik untuk memanfaatkan permintaan global yang meningkat untuk baterai kendaraan listrik. Konsensus analis yang kuat dengan peringkat 'Strong Buy' dan target harga rata-rata Rp 1.361 mencerminkan keyakinan pasar terhadap potensi pertumbuhan HRUM dari bisnis nikelnya.

Berita Terbaru

HRUM Bakal Gelar Buyback Saham dalam Tiga Bulan Mulai 6 Oktober 2025

PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) hingga 751.793.346 saham atau setara 5,56% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dimulai pada 6 Oktober 2025. Perusahaan menyiapkan dana maksimal Rp837 miliar yang bersumber dari kas internal, termasuk untuk biaya transaksi dan lainnya. Pengumuman buyback ini sempat menyebabkan harga saham HRUM jatuh 4,03% pada penutupan perdagangan 3 Oktober 2025.

Harga Batu Bara Periode II November Turun Lagi Jadi 102,03 Dolar AS (2025-11-17)

Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode kedua November 2025 turun menjadi 102,03 dolar AS per ton dari 103,75 dolar AS per ton pada periode pertama November. Hal ini menunjukkan tren penurunan harga komoditas batu bara yang dapat menekan profitabilitas perusahaan pertambangan seperti HRUM.

ESDM Akan Kurangi Produksi Batu Bara untuk Dongkrak Harga (2025-11-13)

Kementerian ESDM berencana mengurangi target produksi batu bara nasional untuk tahun 2026 di bawah 700 juta ton, dibandingkan target 735 juta ton pada 2025. Langkah ini diambil untuk mengatasi pelemahan permintaan global dan menopang harga batu bara. Kebijakan ini dapat berdampak pada volume produksi HRUM, namun berpotensi mendukung harga jual.

HRUM Siapkan USD315 Juta untuk Capex 2025 (2025-05-28)

PT Harum Energy Tbk (HRUM) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar USD315 juta untuk tahun 2025. Mayoritas anggaran ini akan difokuskan pada pengembangan usaha nikel perseroan. Hal ini menunjukkan komitmen HRUM dalam diversifikasi ke sektor nikel, yang diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan di masa depan.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 1015
Sentimen Investing.com Campuran 55 %
Sentimen Stockbit Campuran positif moderat 57 %

Buffett Indicator

4.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan model bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), pendapatan yang konsisten dan dapat diprediksi, serta manajemen yang berkualitas, seringkali pada harga yang undervalued. Untuk HRUM, ada beberapa pertimbangan: Positifnya, perusahaan ini memiliki operasi terintegrasi dan sedang melakukan diversifikasi strategis ke nikel, yang merupakan sektor pertumbuhan masa depan. Mereka juga memiliki neraca yang relatif sehat dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah (meskipun leverage meningkat di 1H 2025) dan kas yang cukup untuk ekspansi. Namun, bisnis inti batu bara bersifat siklikal dan sangat bergantung pada harga komoditas, yang bertentangan dengan preferensi Buffett untuk stabilitas. Penurunan laba bersih dan EBITDA pada 1H 2025 akibat harga batu bara yang lemah menunjukkan volatilitas ini. Selain itu, ROE perusahaan tergolong rendah, dan ada kekhawatiran likuiditas jangka pendek karena aset lancar lebih kecil dari liabilitas jangka pendek. Buffett juga menghindari perusahaan yang harga sahamnya dianggap 'overvalued' berdasarkan nilai intrinsiknya. Mengingat sifat siklikal dan tantangan profitabilitas jangka pendek dari bisnis batu bara, serta ROE yang kurang menarik, HRUM mungkin tidak akan menjadi pilihan utama bagi Buffett, meskipun diversifikasi nikel adalah langkah yang positif.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 1050
Kinerja vs Indeks
In-line
Target 1 Bulan
Rp. 1180
Kinerja vs Indeks
Outperform

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 1361
Kinerja vs Indeks
Outperform

Untuk satu tahun ke depan, HRUM diperkirakan akan 'Outperform' indeks, didorong oleh strategi diversifikasi yang kuat ke sektor nikel. Pembangunan smelter nikel dan kebijakan hilirisasi nikel pemerintah Indonesia menjadi pendukung utama. Meskipun prospek bisnis batu bara jangka panjang menghadapi tantangan dengan adanya potensi penurunan produksi nasional pada tahun 2026, ekspansi HRUM di nikel menempatkannya pada posisi yang baik untuk memanfaatkan permintaan global yang meningkat untuk baterai kendaraan listrik. Konsensus analis yang kuat dengan peringkat 'Strong Buy' dan target harga rata-rata Rp 1.361 mencerminkan keyakinan pasar terhadap potensi pertumbuhan HRUM dari bisnis nikelnya.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.