ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 4540
Target 1 Minggu: Rp 4500
Target 1 Bulan: Rp 4480
Target 1 Tahun: Rp 4600
Sentimen Investing: Mixed
Sentimen Stockbit: Mixed

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Vale Indonesia Tbk (INCO.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 14 october 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) adalah produsen nikel terintegrasi terbesar di Indonesia, dengan operasi penambangan, pemrosesan, dan pemasaran nikel. Perusahaan memiliki area konsesi yang luas di Sulawesi dan memanfaatkan tenaga air untuk smelternya. Pada tahun 2024, INCO menghadapi tantangan besar dengan penurunan laba bersih sebesar 78,9% menjadi US$57,7 juta (sekitar Rp948,8 miliar) dan pendapatan turun 22,9% menjadi US$950,39 juta. Meskipun demikian, produksi nikel matte mencapai 71.311 metrik ton, melebihi target tahunan dan biaya tunai penjualan per unit merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Perusahaan baru-baru ini memperpanjang izin operasionalnya menjadi IUPK yang akan melibatkan pembagian keuntungan 10% dengan pemerintah, serta memulai penjualan bijih nikel saprolit ke pasar domestik, menunjukkan upaya diversifikasi dan penguatan posisi strategis. Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan 22,6% dan pertumbuhan laba 57,4% per tahun di masa mendatang, meskipun Return on Equity (ROE) diproyeksikan rendah yaitu 6,5% dalam tiga tahun. INCO juga berkomitmen pada keberlanjutan dengan peringkat risiko ESG 'sedang' dari Sustainalytics, menjadi satu-satunya di sektor pertambangan nikel Indonesia.

Sentimen Stockbit

Mixed

Skor: 55

Sentimen di Stockbit cenderung beragam, mencerminkan adanya kabar positif dari distribusi dividen dan kinerja produksi yang melampaui target, namun dibayangi oleh penurunan signifikan laba bersih akibat harga nikel global yang rendah dan surplus pasokan. Investor mungkin juga mempertimbangkan prospek jangka panjang nikel untuk baterai kendaraan listrik versus tantangan pasokan berlebih saat ini.

Sentimen Investing.com

Mixed

Skor: 55

Diskusi di Investing.com kemungkinan menunjukkan sentimen yang bercampur. Keputusan INCO untuk membagikan dividen dan komitmen terhadap proyek pengembangan disoroti secara positif. Namun, kekhawatiran terkait kondisi pasar nikel global yang kelebihan pasokan, tekanan harga, dan dampak terhadap profitabilitas perusahaan pada tahun 2024 kemungkinan menjadi poin diskusi utama yang menahan sentimen lebih bullish.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

Selama 365 hari terakhir, PT Vale Indonesia Tbk (INCO.JK) menunjukkan kenaikan harga sebesar 7.84%, sementara indeks pasar secara keseluruhan (IDX Composite) naik sebesar 8.83%. Dengan demikian, INCO sedikit di bawah kinerja indeks. Performa ini didorong oleh beberapa faktor. Penurunan signifikan laba bersih (78,9%) dan pendapatan (22,9%) pada tahun 2024 akibat harga nikel matte yang lebih rendah dan biaya pemeliharaan, menjadi faktor utama yang menekan harga saham. Pasar nikel global juga dilanda surplus pasokan yang persisten, terutama dari produksi Indonesia, yang mengakibatkan tekanan pada harga nikel sepanjang tahun 2024 dan diperkirakan berlanjut hingga 2025. Pergeseran permintaan baterai kendaraan listrik ke jenis LFP yang tidak menggunakan nikel juga menambah tekanan pada harga komoditas ini. Namun, ada faktor positif yang memitigasi penurunan lebih lanjut, seperti peningkatan volume produksi dan penjualan nikel matte pada tahun 2024, perpanjangan IUPK yang memberikan kepastian operasional jangka panjang, komitmen terhadap efisiensi biaya, serta pembagian dividen meskipun laba menurun. Selain itu, diversifikasi pendapatan melalui penjualan bijih nikel saprolit domestik juga merupakan langkah positif.

Outlook

1 Minggu

Target: 4500

Vs Indeks: In-line

Dalam satu minggu ke depan, harga saham INCO diperkirakan akan bergerak relatif datar atau sedikit berfluktuasi. Sentimen pasar cenderung mencerminkan ketidakpastian harga nikel global akibat surplus pasokan yang berlanjut. Meskipun ada berita positif seperti dividen, ini sudah diantisipasi. Dengan harga saat ini 4.540, proyeksi 4.500 menunjukkan sedikit tekanan ke bawah, namun masih dalam kisaran konsolidasi.

1 Bulan

Target: 4480

Vs Indeks: Underperform

Prospek satu bulan ke depan diperkirakan sedikit melemah atau di bawah kinerja indeks. Pasar nikel diperkirakan tetap dalam kondisi surplus dan tekanan harga akan terus berlanjut. Meskipun INCO memiliki strategi pertumbuhan dan efisiensi, dampak makro terhadap harga komoditas akan menjadi faktor dominan dalam jangka pendek. Target 4.480 merefleksikan sedikit penurunan dari harga saat ini.

1 Tahun

Target: 4600

Vs Indeks: In-line

Untuk satu tahun ke depan, perkiraan harga target INCO adalah 4.600, menunjukkan potensi kenaikan moderat. Meskipun pasar nikel global diperkirakan masih menghadapi surplus hingga tahun 2026, INCO memiliki beberapa katalis positif. Perusahaan ini sedang berupaya mendapatkan pendanaan US$1-1,2 miliar untuk pengembangan smelter, serta berkomitmen pada proyek hilirisasi dan praktik penambangan berkelanjutan. Analis juga memproyeksikan pertumbuhan laba (57,4%) dan pendapatan (22,6%) untuk INCO di masa depan. Perpanjangan IUPK juga memberikan kepastian operasional jangka panjang. Namun, prospek ini akan sejalan dengan kinerja indeks mengingat kondisi pasar nikel yang volatil dan kompetitif.

Berita Terbaru

PT Vale Indonesia (INCO) Bagikan Dividen US$34,6 Juta dari Laba 2024 (16/05/2025)

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan membagikan dividen sebesar US$34,6 juta atau setara Rp569,28 miliar, yang merupakan 60% dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan ini disetujui dalam RUPST pada 16 Mei 2025, dengan pembayaran dividen dijadwalkan pada 16 Juni 2025. Meskipun laba bersih turun 78,9% pada tahun 2024, pembagian dividen menunjukkan komitmen perseroan kepada pemegang saham.

Laba Bersih PT Vale Indonesia (INCO) Anjlok 78,9% di Tahun 2024 (25/02/2025)

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih sebesar US$57,7 juta atau sekitar Rp948,8 miliar pada tahun 2024, turun signifikan 78,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan juga turun 22,9% menjadi US$950,39 juta. Penurunan ini disebabkan oleh harga nikel matte yang lebih rendah dan efek satu kali dari pemeliharaan fasilitas penggilingan batu bara.

Produksi Nikel Matte INCO Melebihi Target di Tahun 2024 (27/02/2025)

Meski laba menurun, PT Vale Indonesia (INCO) berhasil melampaui target produksi nikel matte pada tahun 2024 dengan capaian 71.311 metrik ton, naik sekitar 1% dari tahun 2023. Volume penjualan juga meningkat 2% menjadi 72.625 metrik ton. Perseroan juga mencatatkan biaya tunai penjualan per unit terendah dalam tiga tahun terakhir.

Perpanjangan Izin Operasional dan Diversifikasi Pendapatan INCO (25/07/2025)

PT Vale Indonesia menerima perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tanpa pelepasan lahan pada 13 Mei 2024, memberikan kepastian hukum dan akan membayar 10% bagi hasil laba bersih kepada pemerintah. Selain itu, pada Q1 2025, INCO untuk pertama kalinya berhasil menjual bijih nikel saprolit secara komersial ke pasar domestik, menandai diversifikasi aliran pendapatan.

PT Vale Indonesia Mengincar Pinjaman US$1,2 Miliar dalam Dua Tahun ke Depan (20/07/2025)

PT Vale Indonesia berencana mencari pendanaan sekitar US$1 miliar hingga US$1,2 miliar (sekitar Rp16,5 triliun hingga Rp19,8 triliun) dalam dua tahun ke depan. Dana ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan pertambangan nikel dan pengembangan smelter perusahaan.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 4540
Sentimen Investing.com Mixed 55 %
Sentimen Stockbit Mixed 55 %

Buffett Indicator

4.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), pendapatan yang konsisten dan dapat diprediksi, manajemen yang baik, utang yang wajar, dan dihargai di bawah nilai intrinsiknya. Untuk PT Vale Indonesia Tbk (INCO), meskipun bisnis penambangan nikel cukup mudah dipahami dan memiliki aset strategis sebagai produsen nikel terintegrasi terbesar di Indonesia dengan konsesi luas serta tenaga hidroelektrik, ada beberapa faktor yang mungkin membuat Buffett enggan. Pertama, sifat komoditas nikel yang sangat siklis membuat pendapatan INCO tidak konsisten dan sangat bergantung pada harga pasar global. Penurunan laba bersih sebesar 78,9% pada tahun 2024 menunjukkan ketidakpastian pendapatan yang tidak disukai Buffett. Kedua, meskipun INCO memiliki posisi yang kuat di Indonesia, pasar nikel global sedang mengalami kelebihan pasokan yang terus-menerus dan tekanan harga, yang mengurangi 'moat' dalam hal kekuatan penetapan harga. Ketiga, valuasi INCO saat ini, berdasarkan beberapa metode, menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin overvalued (ValueInvesting.io menunjukkan overvalued 58.5%), yang bertentangan dengan prinsip investasi nilai Buffett. Sementara komitmen terhadap ESG dan pengembangan smelter adalah positif, volatilitas inheren pasar komoditas nikel dan ketidakpastian pendapatan yang ditimbulkannya kemungkinan akan membuat Buffett menjauh dari saham ini, meskipun ada potensi pertumbuhan jangka panjang di sektor EV.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 4500
Kinerja vs Indeks
In-line
Target 1 Bulan
Rp. 4480
Kinerja vs Indeks
Underperform

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 4600
Kinerja vs Indeks
In-line

Untuk satu tahun ke depan, perkiraan harga target INCO adalah 4.600, menunjukkan potensi kenaikan moderat. Meskipun pasar nikel global diperkirakan masih menghadapi surplus hingga tahun 2026, INCO memiliki beberapa katalis positif. Perusahaan ini sedang berupaya mendapatkan pendanaan US$1-1,2 miliar untuk pengembangan smelter, serta berkomitmen pada proyek hilirisasi dan praktik penambangan berkelanjutan. Analis juga memproyeksikan pertumbuhan laba (57,4%) dan pendapatan (22,6%) untuk INCO di masa depan. Perpanjangan IUPK juga memberikan kepastian operasional jangka panjang. Namun, prospek ini akan sejalan dengan kinerja indeks mengingat kondisi pasar nikel yang volatil dan kompetitif.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.