Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 14 october 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 50
Sentimen Investing.com
Skor: 20
Kinerja Tahun Lalu
Status: Outperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 170
Vs Indeks: Outperform
1 Bulan
Target: 185
Vs Indeks: Outperform
1 Tahun
Target: 250
Vs Indeks: Outperform
Berita Terbaru
PT Nusa Perkasa International, salah satu pengendali saham PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), telah mengurangi porsi kepemilikannya dengan menjual 10.002.294 saham NAYZ seharga Rp 40 per saham. Transaksi ini, yang terjadi pada 21 Agustus 2025, bertujuan untuk divestasi. Aksi jual ini dapat menimbulkan tekanan jual pada harga saham dan mengindikasikan bahwa pemegang saham pengendali melihat valuasi saat ini sudah cukup tinggi atau ada kebutuhan likuiditas.
PT Asiavesta Investama Jaya telah melepas seluruh 500 juta sahamnya di NAYZ dengan harga transaksi Rp 40 per saham pada 21 Agustus 2025. Divestasi besar-besaran oleh pemegang saham pengendali ini, bersamaan dengan penjualan oleh PT Nusa Perkasa International, menunjukkan adanya pelepasan kepemilikan yang signifikan, yang berpotensi menimbulkan sentimen negatif terhadap kepercayaan investor.
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) atau HBS Food resmi meluncurkan kembali produk Bumbu Khusus MPASI dengan formula baru yang diperkaya Omega 3 dan 6. Inovasi produk ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan mendukung pertumbuhan kinerja keuangan di tengah meningkatnya permintaan makanan sehat, menunjukkan upaya perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya.
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) telah merombak jajaran direksi dan melakukan rebranding menjadi HBS Food pada 11 Oktober 2024. Perubahan ini termasuk pergantian Direktur Utama dan Komisaris Utama, dengan tujuan memperkuat strategi perusahaan dan posisi di industri makanan sehat. Rebranding dan restrukturisasi kepemimpinan ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk pertumbuhan dan adaptasi pasar.
Produsen makanan bayi, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 50 persen atau mencapai Rp52,5 miliar pada tahun 2025. Perseroan juga menargetkan laba bersih 10 persen dari pendapatan tahun ini. Untuk mencapai target ini, NAYZ akan berinovasi produk baru dan memperluas jaringan distribusi, termasuk menjajaki pasar luar negeri.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) pada 8 September 2025, karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi ini bertujuan untuk melindungi investor dan memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan informasi yang ada. Hal ini menunjukkan volatilitas tinggi saham NAYZ.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan saham PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) di Seluruh Pasar mulai sesi I tanggal 15 Januari 2025. Suspensi ini dilakukan setelah saham NAYZ menguat signifikan, naik 87,09% dalam periode 2 Januari hingga 14 Januari 2025. Ini adalah kedua kalinya NAYZ disuspensi dalam setahun terakhir.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
2.0/10Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan bisnis yang mudah dipahami, memiliki 'economic moat' (keunggulan kompetitif yang berkelanjutan), rekam jejak keuangan yang konsisten dan menguntungkan, manajemen yang jujur dan kompeten, serta valuasi yang menarik. NAYZ.JK, meskipun bergerak di sektor makanan bayi yang esensial dan mudah dipahami, menunjukkan beberapa karakteristik yang tidak sesuai dengan kriteria Buffett. Pertama, perusahaan mencatatkan kerugian bersih dan penurunan pendapatan pada semester I 2025, yang bertentangan dengan preferensi Buffett untuk perusahaan dengan riwayat profitabilitas yang kuat dan konsisten. Kedua, saham NAYZ menunjukkan volatilitas harga yang sangat tinggi, bahkan sampai disuspensi beberapa kali oleh bursa. Buffett menghindari saham yang spekulatif dan tidak stabil. Ketiga, aksi divestasi signifikan oleh pemegang saham pengendali dapat menjadi tanda peringatan bagi investor jangka panjang, mengindikasikan bahwa pihak internal mungkin melihat prospek yang kurang meyakinkan atau valuasi sudah terlalu tinggi. Meskipun ada upaya rebranding dan target pertumbuhan yang ambisius, risiko-risiko ini, ditambah dengan valuasi yang sebelumnya dianggap mahal saat IPO, membuat NAYZ.JK tidak akan menjadi pilihan investasi yang disarankan oleh Warren Buffett. Buffett mencari ketenangan pikiran dari investasi jangka panjang di perusahaan berkualitas tinggi dengan harga yang wajar, bukan pertumbuhan cepat yang penuh risiko.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Outlook satu tahun ke depan untuk NAYZ didasarkan pada target pertumbuhan pendapatan 50% hingga Rp 52,5 miliar pada tahun 2025, dengan rencana inovasi produk dan ekspansi pasar. Rebranding menjadi HBS Food dan restrukturisasi manajemen yang dilakukan pada Oktober 2024 juga diharapkan memperkuat posisi perusahaan di industri makanan sehat. Namun, investor perlu mempertimbangkan kerugian bersih yang dicatat pada semester I 2025 dan valuasi yang dianggap mahal saat IPO. Potensi pertumbuhan yang agresif didukung oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan gizi anak. Kinerja IHSG hingga akhir 2025 diproyeksikan positif, didukung fundamental ekonomi kuat dan optimisme investor domestik.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.