Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan 'moat' yang kuat, manajemen yang kompeten, laba yang konsisten, neraca keuangan yang sehat (utang rendah), pengembalian modal yang tinggi, dan harga yang masuk akal. SMGR, sebagai produsen semen terbesar di Indonesia, memiliki keunggulan kompetitif (moat) yang kuat di industrinya. Bisnis semen juga relatif mudah dipahami. Namun, SMGR menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan dalam beberapa periode terakhir, yang bertentangan dengan kriteria laba konsisten. Rasio Debt/Equity 0,55x sedikit di atas preferensi Buffett (<0.5). ROA dan ROE perusahaan juga sangat rendah dibandingkan kriteria Buffett (>6% untuk ROA). Meskipun rasio P/B (0,32x) menunjukkan potensi valuasi yang murah sesuai kriteria Buffett (<1.5), P/E (21,35x) berada di atas preferensi (<15). Selain itu, kinerja saham yang sangat fluktuatif dalam setahun terakhir tidak mencerminkan 'keamanan' dan 'volatilitas rendah' yang dicari Buffett. Mengingat tantangan oversupply dan penurunan profitabilitas baru-baru ini, Warren Buffett kemungkinan besar tidak akan merekomendasikan pembelian saham ini, meskipun posisi pasar yang kuat dan potensi pertumbuhan dari proyek pemerintah bisa menjadi daya tarik jangka panjang. Skor keseluruhan 5 dari 10 mencerminkan campuran antara kekuatan posisi pasar dan fundamental yang kurang ideal saat ini.