ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 7425
Target 1 Minggu: Rp 7500
Target 1 Bulan: Rp 7800
Target 1 Tahun: Rp 10550
Sentimen Investing: Bearish
Sentimen Stockbit: Bearish

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

None (AADI.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 2 december 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) adalah anak perusahaan PT Adaro Energy Indonesia Tbk yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, logistik, pengelolaan lahan, infrastruktur, pengolahan air limbah, investasi sektor riil dan keuangan, serta pembangkit listrik. Perusahaan memiliki rasio P/E 4,8x dan Price/Book 1,0x, yang menunjukkan bahwa sahamnya berpotensi undervalued dibandingkan rata-rata industri (P/E 12,98x, PBV 1,87x per Sep 2025). AADI memiliki margin laba bersih TTM sebesar 22,76% dan Return on Equity (ROE) TTM sebesar 27,46%, menunjukkan profitabilitas yang kuat. Manajemen menargetkan volume penjualan batu bara termal sebesar 65-67 juta ton pada tahun 2025. Meskipun ada penurunan laba bersih sebesar 45,8% pada Kuartal III 2025 dan tekanan harga batu bara global, perusahaan menunjukkan perbaikan laba QoQ pada Q2 2025 karena kenaikan volume penjualan dan ASP yang stabil. Perusahaan juga mengusulkan dividen interim yang signifikan, menunjukkan komitmen terhadap pengembalian pemegang saham.

Sentimen Stockbit

Bearish

Skor: 20

Sentimen di Stockbit cenderung bearish. Banyak diskusi menyoroti penurunan harga saham AADI yang signifikan dan kerugian yang dialami investor. Terdapat juga peringatan terhadap influencer saham yang dianggap menyesatkan. Isu penurunan ekspor dan harga batu bara global menjadi poin utama kekhawatiran. Beberapa investor oportunistik mungkin menunggu koreksi lebih lanjut untuk membeli.

Sentimen Investing.com

Bearish

Skor: 30

Meskipun konsensus analis di Investing.com adalah 'Strong Buy' dengan target harga yang optimistis, sentimen anggota platform cenderung bearish. Ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara analis institusional dan investor ritel mengenai prospek saham AADI.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

Selama 365 hari terakhir, harga penutupan saham AADI meningkat sekitar 11,65% (dari 6650.0 menjadi 7425.0). Sementara itu, indeks (menggunakan data yang disediakan) meningkat sekitar 16,89% (dari 7313.31 menjadi 8548.79). Oleh karena itu, AADI menunjukkan kinerja yang underperformed dibandingkan indeks selama periode ini. Kinerja yang kurang memuaskan ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk penurunan laba bersih perusahaan sebesar 45,8% pada Kuartal III 2025 dan penurunan pendapatan sebesar 10,89% yang diumumkan pada November 2025. Selain itu, pelemahan harga batu bara global juga berdampak pada EBITDA operasional AADI pada tahun fiskal 2024. Di sisi pasar yang lebih luas, meskipun pasar saham Indonesia (IHSG) naik signifikan sekitar 21,31% dalam setahun terakhir, adanya tekanan jual bersih dari investor asing secara year-to-date pada tahun 2025 mungkin juga memengaruhi kinerja saham-saham individu seperti AADI, meskipun terjadi pembalikan menjadi beli bersih dalam sebulan terakhir.

Outlook

1 Minggu

Target: 7500

Vs Indeks: In-line

Dalam satu minggu ke depan, harga saham AADI diperkirakan akan menunjukkan stabilisasi atau sedikit pemulihan setelah koreksi baru-baru ini. Meskipun sentimen negatif di media sosial dan penurunan laba bersih jangka pendek, konsensus analis 'Strong Buy' menunjukkan adanya dukungan mendasar yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Oleh karena itu, kinerja kemungkinan akan in-line dengan indeks dalam jangka sangat pendek.

1 Bulan

Target: 7800

Vs Indeks: In-line

Untuk satu bulan ke depan, saham AADI diperkirakan akan melanjutkan pemulihan moderat. Pembayaran dividen yang baru-baru ini diumumkan mungkin memberikan dorongan sentimen positif. Namun, kekhawatiran mengenai harga batu bara global dan kinerja pendapatan yang menurun masih dapat menahan kenaikan signifikan. Kinerja terhadap indeks diperkirakan akan tetap in-line.

1 Tahun

Target: 10550

Vs Indeks: Outperform

Dalam satu tahun ke depan, AADI memiliki potensi untuk mengungguli indeks, didukung oleh konsensus 'Strong Buy' dari analis dengan target harga rata-rata IDR 10.550. Prospek jangka panjang perusahaan didukung oleh bisnis yang terintegrasi, cadangan batu bara yang besar, dan upaya diversifikasi ke 'bisnis hijau'. Selain itu, target volume penjualan 65-67 juta ton pada tahun 2025 dan potensi rebound harga batu bara global, serta dukungan dari royalti IUPK yang lebih rendah, dapat mendorong pertumbuhan. Meskipun ada risiko harga batu bara yang fluktuatif, fundamental yang kuat dan valuasi yang menarik membuat AADI berpotensi outperform dalam jangka panjang.

Berita Terbaru

Adaro Andalan Indonesia Akan Mendistribusikan Dividen Interim Sebesar USD 250 Juta (42,5% dari Laba Bersih) (Nov 08, 2025)

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk akan mendistribusikan dividen interim sebesar USD 250 juta, atau sekitar 42,5% dari laba bersihnya per 30 September 2025. Dividen akan dibayarkan pada 27 November 2025, dengan tanggal ex-dividen pada 18 November dan tanggal pencatatan pada 19 November.

Laba Bersih Adaro Andalan Indonesia Turun 45,8% Untuk Tahun Berakhir 30 September 2025 (Nov 03, 2025)

Perusahaan membukukan laba bersih USD 587,32 juta, turun 45,79% secara tahunan, dengan laba per saham turun menjadi USD 0,07542 dari USD 0,15335. Pendapatan menurun 10,89% menjadi USD 3,6 miliar.

Saham AADI Melemah, Analis Masih Optimistis (Nov 05, 2025)

Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) terkoreksi tipis di pasar saham setelah laporan keuangan kuartal III tahun ini menunjukkan penurunan laba bersih hingga 45% secara tahunan. Meskipun harga saham melemah, analis menilai prospek saham AADI masih menarik untuk jangka panjang.

Adaro Andalan Indonesia Menerima Pembaruan Peringkat Analis Bank Investasi (Nov 04, 2025)

Adaro Andalan Indonesia menerima pembaruan peringkat analis dari bank investasi.

Kinerja Keuangan FY24 AADI: Pendapatan Turun 10% Meski Volume Penjualan Naik (Mar 04, 2025)

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk melaporkan pendapatan inti sebesar USD 1,044 juta dan EBITDA operasional sebesar USD 1,315 juta untuk tahun fiskal 2024. Volume penjualan meningkat 7% menjadi 68,06 Mt, melampaui target. Namun, pendapatan menurun 10% menjadi USD 5,320 juta karena harga jual rata-rata (ASP) yang 17% lebih rendah.

Rumor

Saham AADI di Tengah Kekhawatiran 'Value Trap' dan Kritik Terhadap Influencer (Des 01, 2025)

Terdapat rumor dan diskusi di media sosial, khususnya Stockbit, mengenai saham AADI yang dianggap 'value trap' oleh sebagian investor setelah mengalami penurunan harga yang signifikan. Beberapa postingan juga mengkritik akun-akun 'centang hijau' yang diduga memengaruhi pengikutnya untuk membeli saham AADI yang kemudian merugi. Penurunan ekspor dan harga batu bara yang melemah disebut-sebut sebagai penyebab tekanan kinerja AADI.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 7425
Sentimen Investing.com Bearish 30 %
Sentimen Stockbit Bearish 20 %

Buffett Indicator

4.5/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada bisnis yang mudah dipahami, memiliki 'economic moat' yang kuat, pendapatan yang konsisten dan dapat diprediksi, manajemen yang kompeten, dan neraca yang sehat, serta biasanya menghindari industri yang sangat siklis. AADI beroperasi di sektor pertambangan batu bara, yang secara inheren siklis dan sangat bergantung pada harga komoditas global. Ini bukan karakteristik utama yang disukai Buffett. Meskipun AADI menunjukkan profitabilitas yang kuat (ROE dan Margin Laba Bersih yang tinggi) dan valuasi yang tampaknya undervalued berdasarkan P/E dan P/B dibandingkan dengan industri, pendapatan perusahaan baru-baru ini menunjukkan penurunan signifikan. Integrasi vertikal dan diversifikasi ke 'bisnis hijau' dapat dianggap sebagai upaya untuk membangun 'moat' dan meningkatkan stabilitas, namun sifat dasar bisnis batu bara tetap menjadi perhatian. Dividend yield yang tinggi mungkin menarik, tetapi Buffett lebih memprioritaskan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan daripada dividen semata. Secara keseluruhan, sementara AADI menunjukkan beberapa atribut menarik seperti profitabilitas dan valuasi, sifat siklis industri dan fluktuasi pendapatan baru-baru ini kemungkinan akan membuat Buffett berhati-hati, sehingga kemungkinan rekomendasinya untuk membeli saham ini relatif rendah.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 7500
Kinerja vs Indeks
In-line
Target 1 Bulan
Rp. 7800
Kinerja vs Indeks
In-line

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 10550
Kinerja vs Indeks
Outperform

Dalam satu tahun ke depan, AADI memiliki potensi untuk mengungguli indeks, didukung oleh konsensus 'Strong Buy' dari analis dengan target harga rata-rata IDR 10.550. Prospek jangka panjang perusahaan didukung oleh bisnis yang terintegrasi, cadangan batu bara yang besar, dan upaya diversifikasi ke 'bisnis hijau'. Selain itu, target volume penjualan 65-67 juta ton pada tahun 2025 dan potensi rebound harga batu bara global, serta dukungan dari royalti IUPK yang lebih rendah, dapat mendorong pertumbuhan. Meskipun ada risiko harga batu bara yang fluktuatif, fundamental yang kuat dan valuasi yang menarik membuat AADI berpotensi outperform dalam jangka panjang.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.