ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 264
Target 1 Minggu: Rp 260
Target 1 Bulan: Rp 280
Target 1 Tahun: Rp 350
Sentimen Investing: Bullish
Sentimen Stockbit: Bearish

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 28 october 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

Analisis fundamental PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI.JK) menunjukkan kondisi keuangan yang menantang. Laba bersih perusahaan pada Kuartal III 2025 anjlok signifikan sebesar 93,6% menjadi Rp 4,4 miliar dari Rp 69,3 miliar pada tahun sebelumnya, dengan pendapatan usaha juga mengalami penurunan 38,3% menjadi Rp 5,65 triliun. Total aset turun menjadi Rp 33,6 triliun per Kuartal III 2025 dari Rp 35,04 triliun di akhir 2024. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) lebih dari 1 (1,4 kali modal), menunjukkan tingkat utang yang tinggi. Meskipun rasio Price to Book Value (PBV) sekitar 0,20x-0,24x mengindikasikan bahwa saham ini undervalued berdasarkan nilai buku, rasio profitabilitas seperti Net Profit Margin (NPM) yang hanya 0,12% dan Return on Equity (RoE) 2,79% masih tergolong rendah. Aset lancar lebih kecil dari liabilitas jangka pendek, menandakan tekanan likuiditas. Selain itu, perolehan kontrak baru hingga Kuartal III 2025 sebesar Rp 6,5 triliun juga menurun drastis dari Rp 14,2 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Negara Republik Indonesia memegang mayoritas saham perusahaan ini (51%) melalui Danantara. Secara keseluruhan, ADHI menghadapi tantangan besar dalam profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, dan struktur permodalan.

Sentimen Stockbit

Bearish

Skor: 30

Diskusi di Stockbit mengenai ADHI.JK cenderung menunjukkan sentimen yang berhati-hati hingga negatif. Banyak pengguna menyoroti rasio Price to Earnings (PER) yang sangat tinggi karena laba yang mendekati nol, serta rasio Debt to Equity (DER) yang tinggi (1,4x). Meskipun rasio Price to Book Value (PBV) menunjukkan undervalued (0,24x), ini seringkali diimbangi dengan kekhawatiran akan risiko dan ketidakpastian. Penurunan laba bersih sebesar 93% pada Kuartal III 2025 menjadi poin utama diskusi, dengan kekhawatiran terhadap utang jangka pendek yang besar dan beban bunga yang tinggi, serta risiko realisasi proyek dan pembayaran pemerintah/klien. Secara keseluruhan, sentimen pasar mengindikasikan kehati-hatian akibat fundamental yang melemah.

Sentimen Investing.com

Bullish

Skor: 75

Sentimen analis di Investing.com menunjukkan konsensus 'Strong Buy' untuk ADHI.JK, dengan target harga rata-rata 460 IDR dan potensi kenaikan +71,64%. Namun, sentimen anggota (members' sentiments) terindikasi 'Bearish. Bullish.', menunjukkan pandangan yang terbagi di antara pengguna platform. Meskipun ada pandangan positif dari analis tunggal, diskusi secara umum di Investing.com, terutama dari anggota, cenderung mencerminkan kekhawatiran terkait kondisi pasar dan kinerja ADHI yang terkini, walaupun informasi spesifik dari postingan anggota tidak tersedia secara langsung.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI.JK) secara signifikan 'Underperformed' terhadap indeks acuan dalam 365 hari terakhir. Harga saham ADHI turun sekitar 7,04% (dari 284 IDR menjadi 264 IDR), sementara indeks mengalami kenaikan sekitar 6,32% (dari 7634 IDR menjadi 8117 IDR). Kinerja buruk ini dapat diatribusikan pada beberapa faktor utama. Penurunan laba bersih yang drastis sebesar 93,6% pada Kuartal III 2025 menjadi hanya Rp 4,4 miliar merupakan sentimen negatif yang kuat. Pendapatan usaha juga turun 38,3%, dan perolehan kontrak baru anjlok 54% di periode yang sama. Selain itu, wacana pembongkaran tiang monorel mangkrak yang berpotensi menyebabkan penurunan nilai aset perusahaan, meskipun ADHI menyatakan tidak berdampak material, turut menambah ketidakpastian investor. Tingkat utang yang tinggi dan rasio profitabilitas yang rendah juga menjadi alasan fundamental di balik tekanan harga saham ADHI selama setahun terakhir.

Outlook

1 Minggu

Target: 260

Vs Indeks: In-line

Dalam satu minggu ke depan, harga saham ADHI diperkirakan akan bergerak sideways atau sedikit menurun. Meskipun ada rekomendasi 'buy on weakness' dari analis dengan support di Rp 268 dan resistance di Rp 278, berita negatif terkait anjloknya laba bersih Kuartal III 2025 dan ketidakpastian seputar aset tiang monorel kemungkinan akan menekan sentimen pasar dalam jangka pendek. Potensi rebound terbatas, dan pasar mungkin akan menunggu kejelasan lebih lanjut dari manajemen atau perkembangan makroekonomi.

1 Bulan

Target: 280

Vs Indeks: In-line

Untuk satu bulan ke depan, ADHI diproyeksikan 'In-line' dengan indeks. Analis merekomendasikan 'hold' dengan target jangka menengah Rp 340-350 jika fundamental dan proyek membaik, namun pemulihan mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Meskipun ada potensi kenaikan dari sentimen positif terkait proyek pemerintah atau restrukturisasi BUMN Karya, kinerja keuangan yang lemah pada Kuartal III akan terus menjadi perhatian. Sentimen pasar mungkin akan mencoba mencari titik balik atau konfirmasi perbaikan dari laporan keuangan berikutnya.

1 Tahun

Target: 350

Vs Indeks: Outperform

Dalam satu tahun ke depan, ADHI berpotensi 'Outperform' indeks, sejalan dengan konsensus analis yang disediakan (buy=1). Meskipun terjadi penurunan laba yang signifikan dan kondisi fundamental yang menantang saat ini, target harga rata-rata analis di Investing.com adalah 460 IDR, dan TradingView menyebutkan maksimal 530 IDR. Potensi kenaikan ini didasarkan pada harapan adanya percepatan proyek infrastruktur pemerintah (termasuk IKN), penyelesaian restrukturisasi BUMN Karya yang sedang dibahas, serta perbaikan kinerja operasional dan keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Pemegang saham mayoritas oleh pemerintah juga dapat memberikan dukungan strategis. Namun, pencapaian target ini sangat bergantung pada keberhasilan implementasi strategi pemulihan dan kondisi ekonomi yang kondusif.

Berita Terbaru

Adhi Karya Buka Suara soal Tiang Monorel Bakal Dibongkar Pramono (23 Oktober 2025)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memberikan penjelasan terkait rencana Pemprov DKI Jakarta membongkar tiang pancang monorel mangkrak. ADHI menyatakan bahwa aset tiang monorel tersebut masih tercatat pada laporan keuangannya dan proses kajian penurunan nilai (impairment) masih berlangsung. Perusahaan menegaskan rencana pembongkaran ini tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha maupun harga saham Perseroan secara keseluruhan.

Laba ADHI Anjlok 93% Jadi Rp4,4 Miliar pada Kuartal III-2025 (24 Oktober 2025)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 93,6% menjadi Rp 4,4 miliar pada Kuartal III tahun 2025, dibandingkan Rp 69,3 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Pendapatan usaha juga turun 38,3% menjadi Rp 5,65 triliun. Penurunan kinerja ini disebabkan oleh volume proyek yang menurun dan tekanan non-operasional.

Kinerja Adhi Karya (ADHI) Diproyeksikan Melambat, Ini Rekomendasi Analis (23 Oktober 2025)

Analis memproyeksikan kinerja ADHI akan melambat akibat penurunan laba dan pendapatan. Fundamental Analyst BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan 'hold' dengan potensi rebound terbatas dan target harga jangka menengah Rp 340-350. Analis MNC Sekuritas merekomendasikan 'buy on weakness' dengan target Rp 290-300.

Rumor

Wacana Merger BUMN Karya

Terdapat wacana mengenai merger BUMN Karya yang melibatkan PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Hutama Karya, PT Waskita Karya (WSKT), PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya. Usulan merger ini bertujuan untuk meningkatkan luas lahan yang tersedia untuk berbagai kebutuhan kuliner nasional, termasuk pencapaian swasembada gula. Meskipun bukan rumor dalam artian spekulasi liar, proses ini merupakan diskusi strategis yang belum final dan menjadi topik pembicaraan di kalangan investor, yang dapat memengaruhi sentimen dan prospek jangka panjang perusahaan.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 264
Sentimen Investing.com Bullish 75 %
Sentimen Stockbit Bearish 30 %

Buffett Indicator

1.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental yang kuat, pendapatan yang konsisten dan dapat diprediksi, utang rendah, pengembalian ekuitas (ROE) yang tinggi, serta memiliki keunggulan kompetitif (moat) yang jelas. Berdasarkan analisis fundamental PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI.JK), perusahaan ini menunjukkan laba bersih yang sangat tidak konsisten dan bahkan anjlok drastis 93% pada Kuartal III 2025. Tingkat utang yang tinggi (DER 1,4x) dan profitabilitas yang rendah (NPM 0,12%, RoE 2,79%) sangat bertentangan dengan kriteria Buffett. Meskipun PBV-nya rendah, ini kemungkinan mencerminkan risiko yang dirasakan pasar terhadap kinerja dan prospek perusahaan, bukan indikasi undervaluation dari bisnis yang sehat. Oleh karena itu, Warren Buffett kemungkinan besar tidak akan merekomendasikan pembelian saham ADHI.JK.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 260
Kinerja vs Indeks
In-line
Target 1 Bulan
Rp. 280
Kinerja vs Indeks
In-line

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 350
Kinerja vs Indeks
Outperform

Dalam satu tahun ke depan, ADHI berpotensi 'Outperform' indeks, sejalan dengan konsensus analis yang disediakan (buy=1). Meskipun terjadi penurunan laba yang signifikan dan kondisi fundamental yang menantang saat ini, target harga rata-rata analis di Investing.com adalah 460 IDR, dan TradingView menyebutkan maksimal 530 IDR. Potensi kenaikan ini didasarkan pada harapan adanya percepatan proyek infrastruktur pemerintah (termasuk IKN), penyelesaian restrukturisasi BUMN Karya yang sedang dibahas, serta perbaikan kinerja operasional dan keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Pemegang saham mayoritas oleh pemerintah juga dapat memberikan dukungan strategis. Namun, pencapaian target ini sangat bergantung pada keberhasilan implementasi strategi pemulihan dan kondisi ekonomi yang kondusif.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.