Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 18 november 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 35
Sentimen Investing.com
Skor: 40
Kinerja Tahun Lalu
Status: Underperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 6100
Vs Indeks: Underperform
1 Bulan
Target: 6800
Vs Indeks: In-line
1 Tahun
Target: 8985
Vs Indeks: Outperform
Berita Terbaru
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha AMMN, memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 metrik ton kering yang berlaku selama enam bulan mulai 31 Oktober 2025. Rekomendasi ini penting untuk mendapatkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) dari Kementerian Perdagangan.
Kinerja AMMN diproyeksikan positif setelah mendapatkan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga. Namun, valuasi premium AMMN baru layak dipertahankan jika rencana ramp-up smelter selesai tepat waktu, di tengah risiko koreksi jika proyek molor atau harga tembaga melemah.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendorong PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk membeli konsentrat tembaga dari AMMN, menyusul keterbatasan bahan baku smelter PTFI akibat terhentinya pasokan dari tambang Grasberg. Ini merupakan upaya B2B untuk memanfaatkan konsentrat AMMN yang mendapat relaksasi ekspor.
Saham AMMN kembali ditutup di zona merah, turun 3,65% ke level 6.600 pada 14 November 2025. Tekanan harga ini menunjukkan risiko koreksi lanjutan, terutama di tengah agresifnya aksi jual asing dalam dua pekan terakhir, dengan pola pasar yang mendistribusikan barang.
AMMN membukukan rugi bersih sebesar Rp2,91 triliun hingga kuartal III-2025. Salah satu penyebab kerugian ini adalah perbaikan kerusakan pada unit Flash Converting Furnace (FCF) dan Sulfuric Acid Plant (SAP) yang menekan profitabilitas.
AMMN mencatat kerugian pada Semester I-2025. Meskipun produksi katoda tembaga melonjak signifikan, perusahaan mengalami kerugian bersih di semester ini yang kemungkinan disebabkan oleh transisi operasional dan masalah terkait ekspor.
Komisaris AMMN, Alexander Ramlie, melepas 45 juta saham AMMN pada 29 September 2025 dengan harga Rp 6.900 per saham, meraup dana Rp 310,5 miliar. Ini terjadi di tengah tren pelemahan AMMN, yang dapat diwaspadai investor terkait valuasi tinggi.
Komisaris AMMN, Alexander Ramlie, memborong sebanyak 229.895.560 saham AMMN dalam dua kali transaksi pada akhir Agustus dan awal September 2025, dengan total nilai mencapai Rp 1,8 triliun. Tujuan transaksi ini adalah untuk penataan kembali jaminan saham.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
4.0/10Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), manajemen yang kompeten, dan valuasi yang menarik. AMMN memiliki tambang tembaga dan emas kelas dunia dengan cadangan besar, yang bisa dianggap sebagai keunggulan kompetitif. Namun, bisnis pertambangan sangat bergantung pada harga komoditas yang volatil dan regulasi pemerintah yang dapat berubah, yang mengurangi prediktabilitas pendapatan. Perusahaan sedang dalam masa transisi operasional yang kompleks dengan investasi besar pada smelter, yang menyebabkan fluktuasi laba dan kerugian jangka pendek. Valuasi saat ini juga terlihat tinggi dengan PBV 7.39 dan dianggap 'Overvalued' oleh beberapa analisis. Buffett umumnya menghindari perusahaan dengan operasional yang kompleks dan valuasi yang tinggi di tengah ketidakpastian jangka pendek. Meskipun memiliki aset dasar yang kuat, kurangnya stabilitas dan prediktabilitas pendapatan dalam jangka pendek serta valuasi yang kurang konservatif membuat AMMN kurang menarik bagi gaya investasi Warren Buffett.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Analis memberikan target harga rata-rata 12 bulan sebesar 8.984 IDR, mengindikasikan potensi kenaikan yang signifikan dari harga saat ini. Prospek jangka panjang AMMN cerah karena pada tahun 2026, produksi logam diperkirakan akan meningkat secara signifikan setelah mencapai inti bijih Fase 8 dan fasilitas smelter diharapkan beroperasi penuh. Harga komoditas emas dan tembaga yang sedang tren naik juga akan mendukung kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, AMMN diproyeksikan akan outperform indeks dalam satu tahun ke depan.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.