Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 2 december 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 65
Sentimen Investing.com
Skor: 80
Kinerja Tahun Lalu
Status: Underperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 685
Vs Indeks: In-line
1 Bulan
Target: 750
Vs Indeks: Outperform
1 Tahun
Target: 800
Vs Indeks: In-line
Berita Terbaru
PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) sedang dalam proses uji tuntas dengan beberapa calon investor strategis, termasuk satu investor asing dari Jepang, untuk memenuhi aturan free float 7,5%. Saat ini, porsi kepemilikan publik baru 1,56%. Kasikornbank Group, sebagai pengendali, siap mengurangi kepemilikan sahamnya. Proses ini bertujuan untuk pengembangan Bank Maspion ke depan.
PT Bank Maspion Indonesia Tbk berhasil meraih penghargaan Top Bank Awards 2024 untuk kategori KBMI 2 dari The Iconomics pada 20 Juni 2024, mengacu pada kinerja keuangan tahun 2022-2023.
Bank Maspion (BMAS) mencatat kerugian Rp247,21 miliar sepanjang tahun 2024, anjlok 490,84% dari laba tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih naik 33,98%, namun beban operasional lainnya dan penyisihan kerugian penurunan nilai juga membengkak signifikan.
Kasikornbank (KBank) meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) menjadi 89,48%. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dan memperluas solusi keuangan digital di Indonesia dan kawasan AEC+3. Transaksi ini juga membantu memenuhi ketentuan free float.
Direktur Kredit dan Risiko PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), Ivan Adrian Sumampouw mengundurkan diri pada 10 Desember 2024. Sebelumnya, Lis Herijati juga mengundurkan diri dari jabatan Direktur Operasional per 1 Oktober 2025.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
4.0/10Warren Buffett cenderung mencari perusahaan dengan bisnis yang mudah dipahami, memiliki moat yang kuat, pendapatan yang konsisten dan dapat diprediksi, manajemen yang jujur dan kompeten, serta valuasi yang menarik. Untuk BMAS, ada beberapa poin yang kurang selaras dengan filosofi Buffett: 1. **Pendapatan yang Konsisten**: BMAS mencatat kerugian signifikan pada tahun 2024 dan penurunan laba di Q3 2025, menunjukkan ketidakkonsistenan dalam profitabilitas. Ini adalah red flag besar bagi Buffett. 2. **Moat yang Kuat**: Sebagai bank regional di tengah persaingan ketat, moat BMAS mungkin belum cukup kuat dibandingkan bank-bank besar yang menjadi preferensi Buffett. Meskipun dukungan KBank memberikan keuntungan, hal ini belum sepenuhnya diterjemahkan menjadi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. 3. **Valuasi**: Saham BMAS saat ini dinilai overvalued berdasarkan rasio Price to Book Value (PBV) antara 1,64x hingga 1,92x. Buffett mencari perusahaan yang undervalued atau dinilai wajar. 4. **Manajemen**: Meskipun ada upaya positif dari KBank Group sebagai pengendali baru untuk mengembangkan bank dan memenuhi peraturan, beberapa pengunduran diri direksi dapat menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas manajemen. 5. **Bisnis yang Mudah Dipahami**: Bisnis perbankan pada umumnya mudah dipahami, dan BMAS fokus pada layanan perbankan komersial. 6. **Rasio Utang**: Rasio utang terhadap ekuitas yang rendah (kurang dari 1 atau 0 kali modal) adalah aspek positif yang selaras dengan preferensi Buffett untuk perusahaan dengan beban utang yang sehat. Mengingat ketidakkonsistenan profitabilitas dan valuasi yang dianggap overvalued, kemungkinan Warren Buffett akan menasihati untuk tidak membeli saham ini saat ini, atau setidaknya menunggu sampai ada perbaikan fundamental yang signifikan dan valuasi yang lebih menarik. Oleh karena itu, skor 4/10 diberikan.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Untuk satu tahun ke depan, kinerja BMAS diperkirakan akan sejalan dengan indeks. Meskipun ada potensi pertumbuhan dari kepemilikan KBank Group dan peningkatan kapabilitas bank, tantangan profitabilitas (laba Q2 2025 yang tergerus dan rugi tahun 2024) serta kondisi likuiditas ketat di sektor perbankan Indonesia secara keseluruhan dapat membatasi kenaikan harga saham. Upaya peningkatan rasio free float dan perbaikan fundamental perlu waktu untuk terealisasi penuh. Stockbit memperkirakan target harga Rp 900 untuk satu tahun.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.