ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 1375
Target 1 Minggu: Rp 1400
Target 1 Bulan: Rp 1350
Target 1 Tahun: Rp 1200
Sentimen Investing: Mixed
Sentimen Stockbit: Mixed

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 2 december 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

Analisis fundamental PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA.JK) menunjukkan gambaran yang beragam. Perusahaan bergerak dalam pengembangan hotel dan resor ramah lingkungan di Indonesia, dengan portofolio properti seperti Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu. Pada tahun 2023, BUVA mencatat laba bersih sebesar Rp 35,4 miliar, membaik signifikan dari kerugian Rp 177,3 miliar pada tahun 2022. Namun, laba bersih ini menurun drastis pada tahun 2024 menjadi Rp 8,5 miliar. Pendapatan pada tahun 2024 juga sedikit menurun menjadi Rp 355,26 miliar dari Rp 371,28 miliar pada tahun sebelumnya, dengan penurunan laba sebesar 76,10%. Marjin keuntungan BUVA sebesar 2,87% lebih rendah dari rata-rata industri jasa konsumen di Indonesia (10,56%). Return on Equity (ROE) perusahaan juga rendah, hanya 0,63%, menunjukkan profitabilitas yang kurang baik. Meskipun demikian, Price to Book Value (PBV) sebesar 0,89 menunjukkan bahwa saham ini mungkin undervalued berdasarkan metrik tersebut. Perusahaan telah melakukan beberapa akuisisi dan rights issue, menunjukkan strategi ekspansi aktif yang dapat mengubah struktur aset dan kewajiban di masa mendatang. Secara keseluruhan, meskipun ada upaya ekspansi dan pemulihan dari kerugian, tantangan profitabilitas tetap menjadi perhatian.

Sentimen Stockbit

Mixed

Skor: 50

Sentimen di Stockbit untuk BUVA.JK bersifat campur aduk. Ada diskusi mengenai potensi pencabutan suspensi saham dan spekulasi tentang pergerakan harga yang ekstrem (ARA atau ARB). Beberapa investor menyatakan pandangan negatif terhadap rights issue perusahaan, menyebutnya sebagai 'rights issue paling busuk sepanjang 2025'. Namun, ada juga yang optimis berharap saham dapat 'terbang lagi'. Diskusi juga mencakup transaksi strategis dengan SMRA yang melibatkan 'barter tanah' dan potensi keuntungan divestasi.

Sentimen Investing.com

Mixed

Skor: 50

Investing.com tidak menyediakan skor sentimen analis secara langsung untuk BUVA.JK, namun forum 'Members' Sentiments' menunjukkan indikasi 'Bearish' dan 'Bullish'. Tidak ada sentimen yang dominan, menunjukkan pandangan yang terbagi di antara komunitas. Diskusi umum di Investing.com cenderung berfokus pada pergerakan harga saham, data historis, dan analisis teknis. Ketiadaan sentimen yang kuat menandakan kurangnya konsensus atau data yang cukup untuk membentuk opini mayoritas yang jelas.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Outperformed

Selama 365 hari terakhir, saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA.JK) menunjukkan kinerja yang luar biasa, melonjak sekitar 2270,68%. Ini jauh melampaui kinerja Indeks Komposit (IHSG) yang hanya naik sekitar 21,31% pada periode yang sama. Kinerja unggul ini dapat diatribusikan pada beberapa faktor kunci: Pertama, akuisisi strategis 55% saham PT Bukit Permai Properti pada Agustus 2025 dan penyelesaian akuisisi anak usaha Summarecon (SMRA) pada Desember 2025, yang diperkirakan akan memperluas portofolio aset dan potensi pendapatan perusahaan. Kedua, pengumuman rights issue besar-besaran pada Oktober 2025 untuk mendanai akuisisi dan pengembangan lahan, yang meskipun memicu diskusi, juga menunjukkan upaya ekspansi agresif. Ketiga, momentum positif dari sektor pariwisata Indonesia secara keseluruhan. Outlook pariwisata Indonesia untuk 2025/2026 sangat optimis, dengan fokus pada kualitas dan peningkatan jumlah pengunjung internasional. Terakhir, peningkatan laba bersih semester I-2025 sebesar 974,56% menjadi Rp 81,39 miliar juga memberikan dorongan signifikan. Meskipun ada penurunan laba bersih di tahun 2024 dibandingkan 2023, pergerakan harga saham selama setahun terakhir lebih banyak dipengaruhi oleh berita ekspansi dan sentimen positif sektor pariwisata.

Outlook

1 Minggu

Target: 1400

Vs Indeks: Outperform

Dalam satu minggu ke depan, harga saham BUVA kemungkinan akan sedikit meningkat atau mempertahankan level tingginya karena sentimen positif dari berita akuisisi anak usaha Summarecon yang baru diumumkan pada awal Desember 2025. Investor mungkin merespons positif terhadap ekspansi strategis ini, meskipun volatilitas dapat terjadi.

1 Bulan

Target: 1350

Vs Indeks: In-line

Untuk satu bulan ke depan, saham BUVA diperkirakan akan bergerak sejalan dengan indeks. Meskipun akuisisi memberikan dorongan, dampak rights issue yang terjadi pada November 2025 mungkin memerlukan waktu untuk dicerna pasar, dan kekhawatiran fundamental seperti penurunan laba bersih tahunan 2024 dan ROE yang rendah bisa menjadi faktor penahan. Namun, prospek positif sektor pariwisata Indonesia secara umum masih memberikan dukungan.

1 Tahun

Target: 1200

Vs Indeks: Underperform

Dalam satu tahun ke depan, meskipun sektor pariwisata Indonesia memiliki prospek cerah untuk 2025/2026 dan BUVA aktif dalam ekspansi, saham ini diperkirakan akan sedikit underperform dibandingkan indeks. Hal ini disebabkan oleh valuasi yang tampak sangat tinggi saat ini dibandingkan dengan nilai wajar Peter Lynch (Rp 24.96), menunjukkan saham ini kemungkinan overvalued secara fundamental. Selain itu, profitabilitas perusahaan (ROE 0,63% dan marjin keuntungan 2,87%) masih menjadi tantangan yang perlu perbaikan signifikan untuk menjustifikasi harga saham saat ini secara fundamental. Konsensus analis yang 'Hold' tanpa target harga yang jelas juga menambah ketidakpastian. Potensi realisasi dari akuisisi dan pengembangan di sektor pariwisata memang ada, namun butuh waktu untuk tercermin dalam kinerja keuangan yang kuat.

Berita Terbaru

Emiten Happy Hapsoro (BUVA) Sah Akuisisi Anak Usaha Summarecon (SMRA) (01-12-2025)

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) milik Happy Hapsoro telah secara resmi mengakuisisi PT Bukit Permai Properti (BKPP), anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), senilai Rp 536,3 miliar. Akuisisi ini melibatkan pembelian saham dari dua anak usaha SMRA, PT Bali Indah Development (BLID) dan PT Summarecon Bali Indah (SMBI). Transaksi ini menandai ekspansi BUVA di sektor properti dan perhotelan, yang berpotensi berdampak positif pada posisi pasar dan portofolio asetnya, meskipun dampaknya terhadap keuangan jangka pendek masih perlu dipantau.

Bukit Uluwatu (BUVA) Buka Suara soal Progres Akuisisi Anak Usaha Summarecon (SMRA) (28-11-2025)

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) memberikan update mengenai proses akuisisi PT Bukit Permai Properti (BPP), anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Berita ini merupakan kelanjutan dari pengumuman akuisisi yang telah disepakati sebelumnya, menunjukkan bahwa proses integrasi bisnis sedang berjalan. Ini dapat memberikan kejelasan lebih lanjut kepada investor tentang strategi pertumbuhan perusahaan.

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk Announces A Rp603.98 Billion Rights Issue In November 2025 (27-10-2025)

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk mengumumkan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) senilai Rp 603,98 miliar pada November 2025. Perusahaan akan menerbitkan 4,02 miliar saham baru dengan harga Rp 150 per saham. Dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian akuisisi PT Bukit Permai Properti, pengembangan lahan di Pecatu, Bali, dan suntikan modal ke PT Bukit Bali Properti. Bersamaan dengan ini, laba bersih semester I-2025 naik 974,56% menjadi Rp 81,39 miliar.

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk agreed to acquire 55% stake in PT Bukit Permai Properti (08-08-2025)

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (IDX:BUVA) menyetujui akuisisi 55% saham di PT Bukit Permai Properti pada 9 Agustus 2025. Transaksi ini akan dibiayai melalui investasi ekuitas sebesar Rp 240 miliar. Akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BUVA di sektor perhotelan dan real estate, khususnya di Bali, dan berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan di masa depan.

Rumor

Spekulasi Mengenai Unsuspensi dan Potensi Right Issue (RI) (2025)

Di platform Stockbit, terdapat rumor dan spekulasi mengenai kapan saham BUVA akan dicabut suspensinya oleh bursa. Beberapa pengguna bertanya-tanya apakah harga akan 'Auto Reject Atas' (ARA) atau 'Auto Reject Bawah' (ARB) setelah suspensi dicabut. Selain itu, ada komentar negatif terkait 'rights issue paling busuk sepanjang 2025', menunjukkan kekhawatiran atau ketidakpuasan investor terhadap penawaran HMETD perusahaan. Ada juga referensi mengenai dugaan keterlibatan anggota DPRD dalam pencucian uang yang terkait dengan BUVA, meskipun dengan disclaimer bahwa analisis tersebut berasal dari AI.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 1375
Sentimen Investing.com Mixed 50 %
Sentimen Stockbit Mixed 50 %

Buffett Indicator

3.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan model bisnis yang mudah dimengerti, memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (moat), manajemen yang kompeten, dan harga yang wajar (undervalued atau fair value). PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) bergerak di sektor hotel dan real estat, yang bisa menjadi bisnis yang mudah dipahami, terutama dengan fokus pada resor ramah lingkungan yang mendapatkan pengakuan internasional. Namun, beberapa faktor akan membuat Buffett ragu: Pertama, profitabilitas perusahaan yang kurang baik, seperti Return on Equity (ROE) yang rendah (0,63%) dan penurunan laba bersih pada tahun 2024. Kedua, valuasi saham saat ini yang sangat tinggi dibandingkan dengan nilai intrinsik yang dihitung berdasarkan formula Peter Lynch (Rp 24.96), menunjukkan bahwa saham ini sangat overvalued di harga saat ini (Rp 1375). Buffett akan mencari diskon yang signifikan terhadap nilai intrinsik. Ketiga, meskipun ada sentimen positif terhadap sektor pariwisata Indonesia, industri ini bisa sangat siklis dan rentan terhadap faktor eksternal. Keempat, kurangnya cakupan analis dan target harga yang jelas dari analis menunjukkan kurangnya perhatian institusional atau keyakinan yang kuat. Oleh karena itu, kemungkinan Buffett akan membeli saham ini sangat rendah karena tidak memenuhi kriteria valuasi dan profitabilitasnya.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 1400
Kinerja vs Indeks
Outperform
Target 1 Bulan
Rp. 1350
Kinerja vs Indeks
In-line

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 1200
Kinerja vs Indeks
Underperform

Dalam satu tahun ke depan, meskipun sektor pariwisata Indonesia memiliki prospek cerah untuk 2025/2026 dan BUVA aktif dalam ekspansi, saham ini diperkirakan akan sedikit underperform dibandingkan indeks. Hal ini disebabkan oleh valuasi yang tampak sangat tinggi saat ini dibandingkan dengan nilai wajar Peter Lynch (Rp 24.96), menunjukkan saham ini kemungkinan overvalued secara fundamental. Selain itu, profitabilitas perusahaan (ROE 0,63% dan marjin keuntungan 2,87%) masih menjadi tantangan yang perlu perbaikan signifikan untuk menjustifikasi harga saham saat ini secara fundamental. Konsensus analis yang 'Hold' tanpa target harga yang jelas juga menambah ketidakpastian. Potensi realisasi dari akuisisi dan pengembangan di sektor pariwisata memang ada, namun butuh waktu untuk tercermin dalam kinerja keuangan yang kuat.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.