Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 14 october 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 50
Sentimen Investing.com
Skor: 50
Kinerja Tahun Lalu
Status: Outperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 350
Vs Indeks: In-line
1 Bulan
Target: 375
Vs Indeks: Outperform
1 Tahun
Target: 200
Vs Indeks: Underperform
Berita Terbaru
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) mendapatkan persetujuan untuk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II atau rights issue, menerbitkan hingga 2,66 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Hak memesan efek ini diperdagangkan pada 13 Juli hingga 17 Oktober 2025. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, pengembangan usaha, belanja modal, dan modal kerja operasional.
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) akan melaksanakan rights issue dengan target perolehan dana maksimal Rp 266,95 miliar, dijadwalkan pada 14–20 Oktober 2025. Setiap pemegang satu saham lama berhak memperoleh tiga HMETD. Perusahaan juga berencana menambah kegiatan usaha baru termasuk lini produk midstream kakao untuk memperluas rantai nilai dan menargetkan pasar ekspor Asia dan Eropa.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan status Unusual Market Activity (UMA) pada saham COCO karena lonjakan harga yang signifikan. Pada 20 Mei 2025, harga saham COCO naik 34,62% dan telah meroket 150% dalam sepekan serta 169,23% dalam sebulan.
Andre Sylvestre mengundurkan diri sebagai komisaris utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk pada 25 September 2023. Sebelumnya, pada Maret 2023, beberapa jajaran direksi dan dewan komisaris juga mengundurkan diri. Manajemen menyatakan pengunduran diri ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
2.0/10Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan model bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), pendapatan yang konsisten, manajemen yang cakap, dan harga saham yang undervalued. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO.JK) bergerak di industri makanan yang relatif mudah dipahami (produksi cokelat dan kakao). Namun, beberapa poin penting tidak sesuai dengan kriteria Buffett: 1. **Keunggulan Kompetitif**: Meskipun disebut sebagai produsen premium, perusahaan ini memiliki marjin keuntungan yang sangat rendah dan bahkan kerugian, menunjukkan keunggulan kompetitif yang lemah atau tekanan harga yang signifikan di pasar. 2. **Pendapatan Konsisten**: COCO.JK mencatat kerugian bersih pada tahun 2023 dan kuartal pertama 2025. Konsistensi pendapatan yang positif adalah kunci bagi Buffett, yang tidak terlihat pada COCO.JK. 3. **Kesehatan Keuangan**: Perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang sangat tinggi dan perputaran piutang yang lambat, menunjukkan ketergantungan pada utang untuk membiayai operasional. Buffett menghindari perusahaan dengan utang yang berlebihan. 4. **Valuasi**: Berdasarkan beberapa estimasi nilai intrinsik, COCO.JK sangat overvalued dengan nilai intrinsik negatif. Buffett selalu mencari perusahaan berkualitas baik dengan harga yang wajar atau undervalued. 5. **Manajemen**: Meskipun ada upaya strategis seperti rights issue dan ekspansi, perubahan manajemen yang sering dan hasil finansial yang buruk menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas manajemen. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Warren Buffett kemungkinan besar tidak akan merekomendasikan pembelian saham COCO.JK.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Untuk satu tahun ke depan, meskipun ada rencana ekspansi dan penguatan modal melalui rights issue, fundamental COCO.JK yang lemah dengan kerugian yang terus-menerus dan tingkat utang yang tinggi dapat menjadi hambatan serius. Nilai intrinsik saham yang negatif menunjukkan bahwa secara fundamental, saham ini sangat overvalued. Keberhasilan ekspansi ke produk midstream kakao dan anak usaha ritel baru perlu waktu untuk menunjukkan hasil yang konkret dan mengubah kinerja keuangan perusahaan. Risiko terkait implementasi dan kondisi pasar kakao global juga perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, saham ini diperkirakan akan berkinerja di bawah indeks karena tantangan fundamental yang mendasari.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.