ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 8975
Target 1 Minggu: Rp 8900
Target 1 Bulan: Rp 8850
Target 1 Tahun: Rp 9300
Sentimen Investing: Bearish
Sentimen Stockbit: Mixed

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 14 october 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) adalah perusahaan induk investasi yang berfokus pada industri konsumen dan ritel melalui kepemilikan saham di PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST/KFC), dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI). Perusahaan juga memiliki bisnis internet (FiberStar dan Ogahrugi.com). DNET dikategorikan sebagai saham tier 1 dengan kapitalisasi pasar besar sekitar Rp 129,43 triliun. Meskipun perusahaan menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan (naik 64,07% di kuartal terakhir) dan memiliki rasio Debt-to-Equity (DER) yang rendah sebesar 39,6%, valuasinya tergolong tinggi. Rasio Price-to-Book Value (PBV) berada di angka 8,92 kali dan Price-to-Earnings (P/E) sekitar 109,3 kali, menunjukkan saham ini tergolong overvalued dibandingkan dengan nilai bukunya. Tingkat pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 7,68% dan ROA sebesar 5,03% menunjukkan profitabilitas yang wajar. Perusahaan juga memiliki margin EBITDA yang kuat sebesar 59,98%. Meskipun ada pembayaran dividen, imbal hasil dividen sangat rendah, sekitar 0,06%. DNET terus berinvestasi dalam ekspansi jaringan ritel Indomaret dan infrastruktur fiber optik FiberStar, menunjukkan prospek pertumbuhan di masa depan.

Sentimen Stockbit

Mixed

Skor: 55

Sentimen di Stockbit cenderung didominasi oleh aktivitas trading jangka pendek dengan indikasi akumulasi ritel dan institusi. Forum dan grup ramai membahas 'euforia' dan pola reversal, dengan mayoritas investor berfokus pada scalping atau trading cepat. Namun, terdapat juga diskusi mengenai potensi pelanggaran privasi data oleh salah satu minimarket (asosiasi DNET) yang dapat menimbulkan kekhawatiran terkait tata kelola perusahaan.

Sentimen Investing.com

Bearish

Skor: 20

Analisis teknikal di Investing.com untuk DNET menunjukkan sinyal 'Strong Sell' secara keseluruhan, dengan Moving Averages dan Technical Indicators juga menunjukkan sentimen negatif. Meskipun ada konsensus estimasi analis, tidak ada target harga spesifik yang dipublikasikan secara langsung. Sentimen pengguna cenderung terbagi antara pesimistis dan optimistis, namun sinyal teknikal yang kuat mengindikasikan prospek negatif.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

Dalam 12 bulan terakhir, saham DNET mengalami penurunan sekitar 1.10% (dari 9075 IDR menjadi 8975 IDR), sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kenaikan sekitar 8.83%. Ini menunjukkan DNET secara signifikan Underperformed pasar. Kinerja DNET dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk lonjakan harga yang ekstrem pada September 2024 karena rumor akuisisi Grup Salim terhadap entitas hasil merger XL Axiata dan Smartfren, yang membuat saham ini menyentuh Auto Reject Atas (ARA) berkali-kali dan meroket lebih dari 100% dalam seminggu. Namun, kenaikan ini tidak berkelanjutan, dan harga kembali terkoreksi. Meskipun entitas asosiasi seperti Indomaret menunjukkan pertumbuhan laba yang kuat dan DNET melakukan ekspansi bisnis ritel dan internet, valuasi yang tinggi dan sifat spekulatif dari beberapa kenaikan harga mungkin menyebabkan investor mengambil keuntungan, menahan kinerja keseluruhan saham dibandingkan dengan pertumbuhan pasar yang lebih stabil.

Outlook

1 Minggu

Target: 8900

Vs Indeks: Underperform

Mengingat tren penurunan harga saham DNET baru-baru ini (-1,64% dalam 24 jam terakhir dan -0,83% dalam seminggu) serta sinyal 'Strong Sell' dari analisis teknikal di Investing.com, kemungkinan besar saham akan melanjutkan tekanan jual atau bergerak stagnan dalam jangka pendek, sehingga diperkirakan akan sedikit di bawah indeks.

1 Bulan

Target: 8850

Vs Indeks: Underperform

Dalam satu bulan ke depan, DNET kemungkinan akan terus menghadapi tekanan jual atau konsolidasi harga di tengah valuasi yang tinggi dan sentimen negatif dari Investing.com. Meskipun ada potensi berita positif dari ekspansi bisnis, dampaknya mungkin belum cukup kuat untuk mendorong kenaikan harga yang signifikan dalam jangka pendek, menyebabkan Underperform terhadap indeks.

1 Tahun

Target: 9300

Vs Indeks: In-line

Prospek jangka panjang DNET didukung oleh bisnis inti yang kuat dan ekspansi yang agresif di sektor ritel (Indomaret) dan infrastruktur internet (FiberStar). Meskipun valuasinya tinggi saat ini, pertumbuhan pendapatan dari entitas asosiasi yang sehat dapat membantu perusahaan tumbuh ke dalam valuasinya. Namun, mengingat Underperformance tahun lalu dan tantangan mempertahankan momentum, diharapkan DNET akan bergerak 'In-line' dengan indeks, dengan potensi kenaikan moderat jika fundamental terus menguat dan sentimen pasar membaik.

Berita Terbaru

Indoritel Makmur Internasional (DNET) Genjot Bisnis Ritel dan Internet (26 Juni 2025)

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) terus agresif melakukan ekspansi di berbagai sektor usaha entitas asosiasinya. Indomaret, salah satu entitas asosiasi DNET, telah merealisasikan pembukaan 300 gerai baru hingga semester pertama 2025, mencapai 30% dari target 1.000 gerai sepanjang tahun. Perusahaan berhati-hati dalam pemilihan lokasi toko untuk ekspansi. DNET juga memiliki rencana bisnis dan ekspansi untuk FiberStar.

Salim (DNET) Suntik Modal Rp 40 Miliar ke Emiten KFC (FAST) (4 bulan lalu)

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyuntikkan modal sebesar Rp 40 miliar kepada PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola restoran cepat saji KFC. Suntikan modal ini menunjukkan dukungan berkelanjutan DNET terhadap entitas asosiasinya yang bergerak di sektor makanan dan minuman.

Indomaret Makin Cuan, Laba Emiten Salim DNET Lompat 185,6% (5 bulan lalu)

Laba PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melonjak 185,6% yang didorong oleh kinerja positif Indomaret. Kenaikan laba ini mencerminkan kuatnya bisnis ritel minimarket dan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan DNET sebagai perusahaan induk investasi.

Rumor

Rumor Ini Bikin Saham Grup Salim (DNET) Meroket 105,77% Dalam Seminggu (06 September 2024)

Terdapat rumor bahwa Grup Salim tertarik untuk mengambil bagian dalam entitas bisnis hasil merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Dikabarkan Grup Salim akan masuk melalui PT Mega Akses Persada, anak usaha DNET. Rumor ini sempat memicu kenaikan signifikan pada saham DNET, yang meroket lebih dari 100% dalam seminggu pada September 2024.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 8975
Sentimen Investing.com Bearish 20 %
Sentimen Stockbit Mixed 55 %

Buffett Indicator

3.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang kuat, manajemen yang solid, model bisnis yang mudah dipahami, dan yang terpenting, dibeli dengan harga yang wajar atau di bawah nilai intrinsiknya. DNET memiliki beberapa karakteristik positif seperti keterlibatan dalam bisnis ritel dan internet yang cukup stabil dan terus berkembang (Indomaret, KFC, FiberStar) serta beta yang rendah (0,27) yang menunjukkan volatilitas rendah. Namun, DNET memiliki rasio Price-to-Book Value (PBV) yang sangat tinggi (8,92) dan P/E yang juga tinggi (109,3), menunjukkan bahwa saham ini dinilai sangat mahal atau overvalued berdasarkan kriteria valuasi Buffett. Selain itu, meskipun profitable dan bertumbuh, imbal hasil dividennya sangat rendah (0,06%). Buffett mencari 'bisnis hebat dengan harga wajar', bukan 'bisnis wajar dengan harga hebat'. Valuasi DNET saat ini kemungkinan besar akan membuatnya tidak tertarik, karena ia tidak akan membeli perusahaan yang dianggapnya terlalu mahal, terlepas dari kualitas bisnisnya. Oleh karena itu, Buffett kemungkinan besar tidak akan menyarankan untuk membeli saham ini pada valuasi saat ini.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 8900
Kinerja vs Indeks
Underperform
Target 1 Bulan
Rp. 8850
Kinerja vs Indeks
Underperform

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 9300
Kinerja vs Indeks
In-line

Prospek jangka panjang DNET didukung oleh bisnis inti yang kuat dan ekspansi yang agresif di sektor ritel (Indomaret) dan infrastruktur internet (FiberStar). Meskipun valuasinya tinggi saat ini, pertumbuhan pendapatan dari entitas asosiasi yang sehat dapat membantu perusahaan tumbuh ke dalam valuasinya. Namun, mengingat Underperformance tahun lalu dan tantangan mempertahankan momentum, diharapkan DNET akan bergerak 'In-line' dengan indeks, dengan potensi kenaikan moderat jika fundamental terus menguat dan sentimen pasar membaik.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.