ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 135
Target 1 Minggu: Rp 130
Target 1 Bulan: Rp 125
Target 1 Tahun: Rp 150
Sentimen Investing: Bearish
Sentimen Stockbit: Mixed

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 23 december 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA.JK) adalah perusahaan pembiayaan yang bergeser fokus ke sektor produktif, khususnya pembiayaan berbasis aset (Asset-Based Financing/ABF) dan anjak piutang, sejak tahun 2020. Meskipun perusahaan berhasil kembali mencetak laba bersih Rp2,8 miliar di semester I-2025 setelah rugi di tahun 2024 sebesar Rp43,2 miliar, profitabilitas secara keseluruhan masih lemah dengan margin keuntungan 0,68% yang jauh di bawah rata-rata industri 30,15%. Perusahaan memiliki rasio utang terhadap aset 0,80 dan rasio utang terhadap ekuitas 4,57, menunjukkan posisi keuangan yang cukup mengandalkan leverage. Pertumbuhan aset signifikan dari Rp772,2 miliar di tahun 2020 menjadi Rp3,19 triliun di tahun 2024, namun liabilitas juga tumbuh lebih cepat. Rasio arus kas terhadap utang negatif (-0,26) menunjukkan kemampuan yang buruk untuk menutupi utang. P/E Ratio negatif (-19,34) dan Price/Book 1,93. Nilai intrinsik saham per 21 Desember 2025 diperkirakan sebesar Rp91,25, menunjukkan saham ini kemungkinan overvalued pada harga pasar saat ini.

Sentimen Stockbit

Mixed

Skor: 55

Diskusi di Stockbit menunjukkan sentimen yang campur aduk terhadap HDFA. Beberapa investor mempertanyakan prospek saham dengan pertanyaan seperti 'HDFA Gak Ada Tanda2 Kehidupankah?' dan meminta alasan untuk membeli HDFA. Namun, ada juga sentimen optimis seperti 'HDFA to the asteroid belt!!!'. Tingkat volatilitas saham disebutkan sangat tinggi. Rencana aksi korporasi seperti private placement di tahun 2024 juga menjadi topik diskusi, meskipun sudah tidak terlalu baru. Secara keseluruhan, belum ada konsensus yang jelas, menunjukkan pandangan yang beragam dan spekulatif.

Sentimen Investing.com

Bearish

Skor: 25

Sentimen anggota di Investing.com secara umum adalah 'Bearish'. Analisis teknikal menunjukkan sinyal 'Strong Sell' berdasarkan rata-rata bergerak (moving averages) dan indikator teknikal lainnya. Indeks Kekuatan Relatif (RSI) berada di posisi netral (49.555), namun indikator seperti MACD memberikan sinyal jual. Ini mencerminkan pandangan negatif dari komunitas dan analisis teknikal platform tersebut.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Underperformed

Selama 365 hari terakhir, harga penutupan saham HDFA.JK naik dari Rp119 menjadi Rp135, mencatat kenaikan sekitar 13.45%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik dari 7096,44 menjadi 8645,84, menunjukkan kenaikan sekitar 21.83%. Dengan demikian, HDFA.JK telah berkinerja di bawah indeks acuan. Kinerja yang kurang optimal ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk kerugian bersih yang dicatat perusahaan pada tahun 2024 sebesar Rp43,2 miliar, meskipun ada perbaikan dari kerugian tahun sebelumnya dan kembali mencetak laba di semester I-2025. Volatilitas tinggi saham HDFA dan rasio keuangan yang menunjukkan leverage yang tinggi serta kemampuan arus kas yang lemah juga dapat menyebabkan investor berhati-hati. Rencana private placement pada Juni 2024 untuk modal kerja mungkin juga menambah ketidakpastian.

Outlook

1 Minggu

Target: 130

Vs Indeks: Underperform

Dalam satu minggu ke depan, HDFA diperkirakan akan sedikit melemah atau tetap di bawah tekanan. Berdasarkan analisis teknikal Investing.com yang menunjukkan 'Strong Sell' dan sentimen anggota yang 'Bearish', ditambah dengan volatilitas harga yang tinggi, ada kemungkinan harga akan turun tipis. Meskipun ada kabar positif laba di H1 2025, kerugian di Q3 2025 dan sentimen pasar secara keseluruhan akan membebani harga saham. Target harga satu minggu diperkirakan berada di bawah harga saat ini.

1 Bulan

Target: 125

Vs Indeks: Underperform

Untuk satu bulan ke depan, HDFA kemungkinan akan terus underperform dibandingkan indeks. Meskipun perusahaan memiliki rencana aksi korporasi untuk mendukung pertumbuhan, detailnya belum jelas. Kinerja keuangan yang masih belum stabil (laba di H1 2025 diikuti kerugian di Q3 2025) serta rasio utang dan arus kas yang kurang menguntungkan akan menjadi perhatian investor. Ketidakpastian ini diperparah dengan valuasi intrinsik yang menunjukkan saham ini overvalued.

1 Tahun

Target: 150

Vs Indeks: In-line

Prospek satu tahun HDFA bergantung pada keberhasilan transformasi bisnis perusahaan menuju pembiayaan produktif dan efisiensi operasional. Kembalinya perusahaan ke jalur profitabilitas di H1 2025 adalah sinyal positif, namun keberlanjutannya perlu dibuktikan, terutama setelah laporan rugi di Q3 2025. Jika HDFA dapat menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam pendapatan dan laba dari segmen produktif serta memperbaiki rasio keuangannya, saham ini berpotensi untuk berkinerja sejalan dengan indeks. Namun, mengingat historis kerugian dan rasio utang yang tinggi, prospek positif jangka panjang masih memerlukan eksekusi strategi yang kuat.

Berita Terbaru

Radana Finance Raup Laba Rp2,8 Miliar di Semester I 2025 Pasca Merugi di 2024 (2025-09-25)

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) membukukan laba bersih sebesar Rp2,80 miliar pada semester I-2025, setelah sebelumnya mencatat kerugian Rp43 miliar di tahun 2024. Kinerja positif ini didorong oleh implementasi rencana bisnis 2025 yang memprioritaskan pembiayaan investasi alat berat dan truk melalui produk Asset-based Financing (ABF), serta pembiayaan modal kerja.

Preserving the Coastline, Planting Hope: PT Radana Bhaskara Finance Tbk's Sustainable Commitment through Mangrove Planting (2025-12-17)

Radana Finance mengadakan kegiatan CSR berupa penanaman mangrove sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan perusahaan. Meskipun merupakan kabar positif bagi citra perusahaan, dampaknya terhadap kinerja keuangan saham HDFA.JK diperkirakan minim dalam jangka pendek.

tanggapi volatilitas saham, hdfa siap lakukan aksi korporasi (2025-11-06)

Menanggapi volatilitas saham, HDFA menyatakan bahwa mereka memiliki rencana aksi korporasi untuk mendukung aspirasi pertumbuhan perusahaan dan akan mengungkapkannya melalui keterbukaan informasi. Saat ini belum ada informasi material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan yang belum diungkapkan.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 135
Sentimen Investing.com Bearish 25 %
Sentimen Stockbit Mixed 55 %

Buffett Indicator

2.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental yang kuat, bisnis yang mudah dipahami, keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (moat), manajemen yang kompeten, dan rekam jejak profitabilitas yang konsisten dengan harga yang wajar. HDFA.JK saat ini menunjukkan beberapa karakteristik yang tidak sesuai dengan kriteria Buffett. Profitabilitas perusahaan masih berfluktuasi, dengan kerugian di tahun 2024 dan Q3 2025, serta margin keuntungan yang sangat rendah dibandingkan rata-rata industri. Rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi dan arus kas terhadap utang yang negatif menunjukkan posisi keuangan yang kurang solid. Meskipun ada pergeseran fokus bisnis ke pembiayaan produktif, konsistensi dan keberlanjutan profitabilitas dari strategi baru ini masih perlu dibuktikan. Selain itu, valuasi intrinsik saat ini menunjukkan saham ini mungkin overvalued. Oleh karena itu, kemungkinan Warren Buffett akan menyarankan untuk membeli saham ini sangat rendah.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 130
Kinerja vs Indeks
Underperform
Target 1 Bulan
Rp. 125
Kinerja vs Indeks
Underperform

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 150
Kinerja vs Indeks
In-line

Prospek satu tahun HDFA bergantung pada keberhasilan transformasi bisnis perusahaan menuju pembiayaan produktif dan efisiensi operasional. Kembalinya perusahaan ke jalur profitabilitas di H1 2025 adalah sinyal positif, namun keberlanjutannya perlu dibuktikan, terutama setelah laporan rugi di Q3 2025. Jika HDFA dapat menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam pendapatan dan laba dari segmen produktif serta memperbaiki rasio keuangannya, saham ini berpotensi untuk berkinerja sejalan dengan indeks. Namun, mengingat historis kerugian dan rasio utang yang tinggi, prospek positif jangka panjang masih memerlukan eksekusi strategi yang kuat.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.