Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT. Multi Makmur Lemindo (PIPA.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 2 december 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 60
Sentimen Investing.com
Skor: 40
Kinerja Tahun Lalu
Status: Outperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 235
Vs Indeks: Underperform
1 Bulan
Target: 260
Vs Indeks: In-line
1 Tahun
Target: 380
Vs Indeks: Outperform
Berita Terbaru
PT Morris Capital Indonesia berencana mengakuisisi saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) dari pemegang saham pengendali lama. Proses akuisisi ini menandai langkah besar bagi PIPA.
PT Morris Capital Indonesia mencaplok 174.675.000 unit saham PIPA sebagai bagian dari rencana pengambilalihan secara bertahap. Transaksi ini terjadi pada 8 Agustus 2025 dengan harga Rp80 per saham.
Tiga pemegang saham utama PIPA secara resmi mendivestasi seluruh sahamnya, menjadikan Morris Capital sebagai pengendali baru dengan porsi 48,9%.
PT Morris Capital Indonesia (MCI) telah mengambil alih PIPA, menandai transformasi besar dari produsen pipa plastik menjadi pemain strategis di sektor energi nasional. Rencana ini diharapkan dapat memperluas portofolio bisnis perusahaan.
PIPA mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga akhir kuartal III-2025, membukukan pendapatan usaha sebesar Rp25,98 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih tahun berjalan tercatat Rp2,66 miliar, berbalik positif dari rugi bersih sebelumnya.
PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) semakin memacu roda bisnisnya setelah mampu membalikkan rugi menjadi laba. Perseroan menargetkan peningkatan pendapatan seiring dengan penguatan lini bisnis utama dan rencana diversifikasi ke sektor baru seperti minyak dan gas serta manufaktur pipa HDPE.
Pada 24 November 2025, PT Morris Capital Indonesia membeli tambahan 2 juta lembar saham PIPA pada harga Rp290 dan Rp300 per saham, meningkatkan kepemilikan langsungnya dari 49,86% menjadi 49,92%.
Saham PIPA sempat melambung tinggi 805% ke Rp625 pada 6 Oktober 2025 dari posisinya Rp69 di awal tahun 2024. Namun, saham PIPA sempat terjatuh dan masuk papan pemantauan khusus setelah akuisisi oleh Morris Capital Indonesia yang dilakukan dengan harga rata-rata Rp10,60 per saham.
Rumor
Setelah akuisisi oleh Morris Capital, terdapat rumor dan ekspektasi tinggi mengenai rencana PIPA untuk melakukan diversifikasi bisnis ke sektor minyak dan gas serta mengembangkan teknologi manufaktur produk polietilen seperti pipa HDPE. Rencana ini didorong oleh peningkatan proyek infrastruktur dan properti.
Rumor beredar bahwa valuasi PIPA bisa melesat jauh di atas harga pasar saat ini jika langkah integrasi vertikal oleh Morris Capital Indonesia, yang mencakup perdagangan energi, logistik, dan infrastruktur penyimpanan, dieksekusi dengan presisi, terutama dengan rencana injeksi aset jumbo senilai +/- Rp3 triliun.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
3.0/10Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan model bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), pendapatan yang dapat diprediksi, manajemen yang jujur dan kompeten, serta diperdagangkan dengan harga yang wajar. Dalam kasus PIPA, terdapat beberapa poin yang tidak sejalan dengan filosofi Buffett. Pertama, perusahaan ini sedang dalam tahap transformasi signifikan dari produsen pipa menjadi pemain energi, yang memperkenalkan kompleksitas dan ketidakpastian baru dalam model bisnisnya, sehingga kurang 'mudah dipahami' di masa transisi ini. Kedua, meskipun bisnis pipa awalnya memiliki peran dalam infrastruktur, keunggulan kompetitif di sektor energi yang baru belum terbukti kuat atau berkelanjutan. Ketiga, valuasi PIPA saat ini sangat tinggi (P/E dan P/B rasio yang sangat premium), menunjukkan bahwa saham diperdagangkan pada harga yang jauh di atas 'nilai wajar' berdasarkan metrik tradisional. Volatilitas harga yang ekstrem juga tidak sesuai dengan preferensi Buffett untuk investasi jangka panjang dan stabil. Oleh karena itu, kemungkinan besar Warren Buffett tidak akan menyarankan untuk membeli saham ini pada kondisi dan valuasi saat ini.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Dalam satu tahun ke depan, prospek PIPA berpotensi 'Outperform' jika transformasi bisnisnya ke sektor energi, didukung oleh injeksi aset Rp3 triliun dari Morris Capital, menunjukkan kemajuan yang konkret dan positif. Rencana diversifikasi ke minyak dan gas serta pipa HDPE dapat membuka peluang pertumbuhan baru. Namun, risiko tetap tinggi karena valuasi saham yang saat ini sangat premium dan tantangan dalam eksekusi strategi baru di sektor yang kompetitif. Keberhasilan diversifikasi akan menjadi kunci untuk pembenaran valuasi yang lebih tinggi.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.