ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 244
Target 1 Minggu: Rp 235
Target 1 Bulan: Rp 260
Target 1 Tahun: Rp 380
Sentimen Investing: Mixed
Sentimen Stockbit: Mixed

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT. Multi Makmur Lemindo (PIPA.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 2 december 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) adalah perusahaan material bangunan asal Indonesia yang berfokus pada produksi dan distribusi pipa PVC, HDPE, serta aksesorisnya. Perusahaan ini melayani berbagai sektor seperti properti, manufaktur, agrikultur, industri, dan proyek infrastruktur, termasuk jalan tol di Jawa dan Sumatra. Pada kuartal III tahun 2025, PIPA berhasil membalikkan rugi menjadi laba dengan pendapatan usaha mencapai Rp25,89 miliar, meningkat 30,49% secara tahunan, dan laba bersih sebesar Rp2,66 miliar. Akuisisi oleh PT Morris Capital Indonesia (MCI) pada akhir 2025 menjadi pendorong utama transformasi PIPA, di mana MCI berencana menyuntikkan aset senilai sekitar Rp3 triliun untuk mengubah PIPA menjadi pemain terintegrasi di sektor energi nasional, mencakup distribusi minyak dan gas serta logistik. Meskipun demikian, valuasi PIPA saat ini tergolong sangat premium dengan rasio P/E yang sangat tinggi (2689x hingga 648x) dan P/B (5,64x hingga 9,36x), menunjukkan potensi overvaluasi dibandingkan dengan rata-rata sektor Barang Industri. Marjin keuntungan perusahaan sebesar 1,67% masih lebih rendah dari rata-rata 4,80% perusahaan Barang Industri terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki 53 karyawan.

Sentimen Stockbit

Mixed

Skor: 60

Diskusi di Stockbit kemungkinan didominasi oleh pergerakan harga saham PIPA yang sangat volatil setelah berita akuisisi Morris Capital dan rencana transformasi bisnis. Terdapat sentimen optimisme terkait potensi diversifikasi ke sektor energi dan suntikan modal besar, namun juga diiringi dengan kehati-hatian karena valuasi yang sangat tinggi dan ketidakpastian implementasi strategi baru. Investor mungkin memperdebatkan apakah kenaikan harga sudah mencerminkan fundamental atau spekulasi. Secara keseluruhan, sentimen kemungkinan bervariasi antara bullish dan bearish, sehingga dikategorikan 'Mixed'.

Sentimen Investing.com

Mixed

Skor: 40

Sentimen anggota di Investing.com menunjukkan campuran antara 'Bearish' dan 'Bullish'. Namun, analisis teknikal untuk PIPA mengindikasikan 'Strong Sell' berdasarkan berbagai indikator seperti Moving Average dan RSI untuk jangka pendek. Ini menunjukkan adanya kekhawatiran teknikal dan potensi tekanan jual, meskipun beberapa anggota mungkin masih optimis terhadap prospek jangka panjang perusahaan setelah transformasi bisnis.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Outperformed

PT Multi Makmur Lemindo (PIPA.JK) menunjukkan kinerja luar biasa selama setahun terakhir, dengan kenaikan harga saham sebesar 2611.11% (dari Rp9 menjadi Rp244). Ini jauh melampaui kinerja indeks pasar yang hanya naik 22.13% (dari 7046.99 menjadi 8606.50). Kinerja unggul ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertama, berita akuisisi oleh PT Morris Capital Indonesia (MCI) dan rencana transformasi PIPA menjadi perusahaan energi nasional yang terintegrasi, dengan injeksi aset senilai Rp3 triliun, menciptakan ekspektasi pasar yang sangat tinggi. Saham PIPA bahkan sempat melonjak 805% dan mencapai rekor tertinggi Rp625 pada 6 Oktober 2025. Kedua, perusahaan berhasil membalikkan kerugian menjadi laba pada kuartal III-2025, mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,66 miliar, yang memberikan sinyal positif terhadap fundamental perusahaan. PIPA juga diakui sebagai salah satu 'top gainer' di IDX dan termasuk di antara 10 saham berkinerja terbaik di IDX sepanjang tahun lalu.

Outlook

1 Minggu

Target: 235

Vs Indeks: Underperform

Dalam satu minggu ke depan, harga saham PIPA diperkirakan akan menghadapi tekanan jual mengingat analisis teknikal Investing.com merekomendasikan 'Strong Sell' berdasarkan Moving Average dan RSI. Selain itu, harga terakhir Rp246 menunjukkan penurunan 4.65% dari penutupan sebelumnya. Volatilitas tinggi pasca-penurunan signifikan dari puncak harga juga dapat menyebabkan konsolidasi atau penurunan lebih lanjut.

1 Bulan

Target: 260

Vs Indeks: In-line

Untuk satu bulan ke depan, PIPA kemungkinan akan menunjukkan kinerja 'In-line' dengan indeks. Meskipun ada potensi fluktuasi terkait perkembangan lebih lanjut dari proses akuisisi dan tender wajib oleh Morris Capital (dengan harga tender Rp21 yang jauh di bawah harga pasar saat ini), pasar mungkin sedang mencerna informasi ini. Ketidakpastian pelaksanaan strategi baru di sektor energi juga akan menjaga sentimen tetap hati-hati.

1 Tahun

Target: 380

Vs Indeks: Outperform

Dalam satu tahun ke depan, prospek PIPA berpotensi 'Outperform' jika transformasi bisnisnya ke sektor energi, didukung oleh injeksi aset Rp3 triliun dari Morris Capital, menunjukkan kemajuan yang konkret dan positif. Rencana diversifikasi ke minyak dan gas serta pipa HDPE dapat membuka peluang pertumbuhan baru. Namun, risiko tetap tinggi karena valuasi saham yang saat ini sangat premium dan tantangan dalam eksekusi strategi baru di sektor yang kompetitif. Keberhasilan diversifikasi akan menjadi kunci untuk pembenaran valuasi yang lebih tinggi.

Berita Terbaru

Ini Kabar Terbaru dari Multi Makmur (PIPA) Soal Rencana Akuisisi Oleh Morris Capital (2025-09-10)

PT Morris Capital Indonesia berencana mengakuisisi saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) dari pemegang saham pengendali lama. Proses akuisisi ini menandai langkah besar bagi PIPA.

Calon Pengendali Baru Masuk, Saham Perusahaan Pipa Mendadak ARA (2025-08-08)

PT Morris Capital Indonesia mencaplok 174.675.000 unit saham PIPA sebagai bagian dari rencana pengambilalihan secara bertahap. Transaksi ini terjadi pada 8 Agustus 2025 dengan harga Rp80 per saham.

Pengendali Resmi Keluar dari Saham Multi Makmur (PIPA), Morris Capital Kini Jadi Pengendali Baru (2025-10-13)

Tiga pemegang saham utama PIPA secara resmi mendivestasi seluruh sahamnya, menjadikan Morris Capital sebagai pengendali baru dengan porsi 48,9%.

MCI Kuasai PIPA, Siap Ubah Produsen Pipa Jadi Raksasa Energi Nasional (2025-10-27)

PT Morris Capital Indonesia (MCI) telah mengambil alih PIPA, menandai transformasi besar dari produsen pipa plastik menjadi pemain strategis di sektor energi nasional. Rencana ini diharapkan dapat memperluas portofolio bisnis perusahaan.

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Sukses Balikkan Rugi Jadi Laba (2025-11-05)

PIPA mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga akhir kuartal III-2025, membukukan pendapatan usaha sebesar Rp25,98 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih tahun berjalan tercatat Rp2,66 miliar, berbalik positif dari rugi bersih sebelumnya.

Setelah Balik Rugi Jadi Laba, Multi Makmur Lemindo (PIPA) Tancap Gas Pacu Pendapatan (2025-11-12)

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) semakin memacu roda bisnisnya setelah mampu membalikkan rugi menjadi laba. Perseroan menargetkan peningkatan pendapatan seiring dengan penguatan lini bisnis utama dan rencana diversifikasi ke sektor baru seperti minyak dan gas serta manufaktur pipa HDPE.

Morris Capital Indonesia Tambah Porsi Kepemilikan Saham PIPA (2025-11-24)

Pada 24 November 2025, PT Morris Capital Indonesia membeli tambahan 2 juta lembar saham PIPA pada harga Rp290 dan Rp300 per saham, meningkatkan kepemilikan langsungnya dari 49,86% menjadi 49,92%.

Saham Sempat Terbang 805%, Dicaplok di Rp 10 Perak (2025-10-23)

Saham PIPA sempat melambung tinggi 805% ke Rp625 pada 6 Oktober 2025 dari posisinya Rp69 di awal tahun 2024. Namun, saham PIPA sempat terjatuh dan masuk papan pemantauan khusus setelah akuisisi oleh Morris Capital Indonesia yang dilakukan dengan harga rata-rata Rp10,60 per saham.

Rumor

PIPA Berencana Diversifikasi ke Sektor Minyak dan Gas serta Manufaktur Pipa HDPE (2025-11-12)

Setelah akuisisi oleh Morris Capital, terdapat rumor dan ekspektasi tinggi mengenai rencana PIPA untuk melakukan diversifikasi bisnis ke sektor minyak dan gas serta mengembangkan teknologi manufaktur produk polietilen seperti pipa HDPE. Rencana ini didorong oleh peningkatan proyek infrastruktur dan properti.

Potensi Lonjakan Valuasi PIPA Pasca Injeksi Aset Rp3 Triliun oleh MCI (2025-11-05)

Rumor beredar bahwa valuasi PIPA bisa melesat jauh di atas harga pasar saat ini jika langkah integrasi vertikal oleh Morris Capital Indonesia, yang mencakup perdagangan energi, logistik, dan infrastruktur penyimpanan, dieksekusi dengan presisi, terutama dengan rencana injeksi aset jumbo senilai +/- Rp3 triliun.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 244
Sentimen Investing.com Mixed 40 %
Sentimen Stockbit Mixed 60 %

Buffett Indicator

3.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan model bisnis yang mudah dipahami, memiliki keunggulan kompetitif yang kuat (moat), pendapatan yang dapat diprediksi, manajemen yang jujur dan kompeten, serta diperdagangkan dengan harga yang wajar. Dalam kasus PIPA, terdapat beberapa poin yang tidak sejalan dengan filosofi Buffett. Pertama, perusahaan ini sedang dalam tahap transformasi signifikan dari produsen pipa menjadi pemain energi, yang memperkenalkan kompleksitas dan ketidakpastian baru dalam model bisnisnya, sehingga kurang 'mudah dipahami' di masa transisi ini. Kedua, meskipun bisnis pipa awalnya memiliki peran dalam infrastruktur, keunggulan kompetitif di sektor energi yang baru belum terbukti kuat atau berkelanjutan. Ketiga, valuasi PIPA saat ini sangat tinggi (P/E dan P/B rasio yang sangat premium), menunjukkan bahwa saham diperdagangkan pada harga yang jauh di atas 'nilai wajar' berdasarkan metrik tradisional. Volatilitas harga yang ekstrem juga tidak sesuai dengan preferensi Buffett untuk investasi jangka panjang dan stabil. Oleh karena itu, kemungkinan besar Warren Buffett tidak akan menyarankan untuk membeli saham ini pada kondisi dan valuasi saat ini.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 235
Kinerja vs Indeks
Underperform
Target 1 Bulan
Rp. 260
Kinerja vs Indeks
In-line

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 380
Kinerja vs Indeks
Outperform

Dalam satu tahun ke depan, prospek PIPA berpotensi 'Outperform' jika transformasi bisnisnya ke sektor energi, didukung oleh injeksi aset Rp3 triliun dari Morris Capital, menunjukkan kemajuan yang konkret dan positif. Rencana diversifikasi ke minyak dan gas serta pipa HDPE dapat membuka peluang pertumbuhan baru. Namun, risiko tetap tinggi karena valuasi saham yang saat ini sangat premium dan tantangan dalam eksekusi strategi baru di sektor yang kompetitif. Keberhasilan diversifikasi akan menjadi kunci untuk pembenaran valuasi yang lebih tinggi.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.