Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA.JK) Analisis Saham
Diperbarui: tuesday 9 december 2025
Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.
Grafik Saham

Grafik Indeks

Grafik Relatif

Ringkasan
Sentimen Stockbit
Skor: 65
Sentimen Investing.com
Skor: 60
Kinerja Tahun Lalu
Status: Outperformed
Outlook
1 Minggu
Target: 395
Vs Indeks: Outperform
1 Bulan
Target: 410
Vs Indeks: Outperform
1 Tahun
Target: 450
Vs Indeks: Outperform
Berita Terbaru
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) akan membagikan dividen interim sebesar Rp571,2 miliar, setara dengan Rp9 per saham. Tanggal cum-dividen ditetapkan pada 19 November 2025, dengan pembayaran dividen pada 9 Desember 2025. Ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengembalian nilai kepada pemegang saham.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), induk usaha SCMA, telah melakukan pembelian saham SCMA senilai Rp 755 miliar. Ini merupakan bagian dari serangkaian pembelian saham SCMA oleh EMTK dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan potensi konsolidasi bisnis media dan digital dalam Grup Emtek serta kepercayaan induk perusahaan terhadap prospek SCMA.
SCMA merilis laporan keuangan Kuartal III 2025 dengan Laba per Saham (EPS) sebesar Rp4.27, meningkat signifikan dibandingkan Rp2.87 pada Kuartal III 2024. Peningkatan laba ini menunjukkan perbaikan kinerja operasional perusahaan.
Surya Citra Media (SCMA) resmi masuk ke dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus hingga Oktober 2025. Masuknya SCMA ke indeks bergengsi ini didukung oleh fondasi keuangan yang solid, likuiditas perdagangan yang tinggi, serta konsistensi kinerja, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek bisnis digitalnya.
Rumor
Terdapat rumor yang santer beredar mengenai rencana Initial Public Offering (IPO) Vidio, platform Over-The-Top (OTT) anak usaha SCMA. Vidio berhasil mendapatkan pendanaan terakhir sebesar US$ 45 juta dari Grab, DSSA, dan BOLA, dengan valuasi mencapai US$ 945 juta. Jika IPO Vidio terealisasi dengan valuasi ini, nilai kepemilikan SCMA di Vidio dapat mencapai sekitar 90,8% dari kapitalisasi pasar SCMA pada Januari 2025. Rumor ini berpotensi memberikan sentimen positif yang signifikan terhadap saham SCMA karena dapat membuka nilai tersembunyi dari aset digitalnya dan meningkatkan likuiditas.
Ikhtisar
Sekilas
Buffett Indicator
7.0/10Warren Buffett cenderung berinvestasi pada bisnis yang mudah dipahami, memiliki moat (keunggulan kompetitif) yang kuat, manajemen yang kompeten, dan valuasi yang menarik. SCMA beroperasi di industri media yang terus berkembang dengan kepemilikan saluran TV nasional terkemuka (SCTV, Indosiar) dan platform streaming Vidio. Ini memberikan SCMA moat berupa pangsa pasar yang besar dan penguasaan konten. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada tahun 2024 dan neraca keuangan yang sehat dengan rasio utang/ekuitas rendah menunjukkan fundamental yang kuat. Dividen yang konsisten juga merupakan nilai tambah. Namun, valuasi DCF saat ini menunjukkan saham mungkin sudah dinilai penuh atau sedikit di atas nilai wajarnya. Meskipun demikian, kehadiran Vidio sebagai aset digital dengan potensi IPO dapat menarik perhatian Buffett yang mencari perusahaan dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Jika Buffett melihat Vidio sebagai bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan besar dan dapat dimonetisasi secara efektif, serta mempertimbangkan posisi SCMA yang dominan di pasar media Indonesia, kemungkinan besar ia akan tertarik. Risiko persaingan di industri media digital yang ketat dan potensi kerugian dari Vidio di masa lalu mungkin menjadi perhatian. Secara keseluruhan, fundamental yang kuat, dominasi pasar, dan potensi pertumbuhan dari aset digital membuat SCMA cukup menarik bagi pendekatan investasi Buffett, meskipun valuasi saat ini perlu dicermati lebih lanjut.
Prospek Jangka Pendek
Prospek 1 Tahun
Dalam satu tahun ke depan, prospek SCMA terlihat positif dan diperkirakan akan mengungguli indeks. Strategi SCMA untuk tidak bersaing langsung dengan platform global di Vidio, serta fokus pada peningkatan durasi menonton TV dan monetisasi konten, berpotensi menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Rumor IPO Vidio yang santer beredar juga bisa menjadi katalis besar untuk unlocking value. Meskipun demikian, beberapa analis memberikan target harga yang lebih konservatif (sekitar 365 IDR rata-rata, dengan beberapa target di bawah harga saat ini seperti 200-211 IDR). Hal ini menunjukkan perlunya penilaian cermat terhadap valuasi dan kompetisi di industri media yang dinamis. Namun, tren pertumbuhan laba dan dukungan dari induk perusahaan, EMTK, memberikan fondasi yang kuat untuk optimisme jangka panjang.
Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.
Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.
Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.
Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.