ayo login

Analisis Saham AI Nomor 1 Indonesia. Keputusan Anda, Data Kami.

Orang sombong harus kaya

Harga Saat Ini: Rp 388
Target 1 Minggu: Rp 395
Target 1 Bulan: Rp 410
Target 1 Tahun: Rp 450
Sentimen Investing: Bullish
Sentimen Stockbit: Bullish

Apakah Anda ingin diberi notifikasi jika kami memiliki analisis baru, berita, atau rumor tentang saham ini? Klik di sini:

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA.JK) Analisis Saham

Diperbarui: tuesday 9 december 2025

Tip: mulai ketik nama perusahaan untuk melihat saran. Tekan Enter atau klik Buka untuk membuka halaman analisisnya.

Grafik Saham

Stock chart

Grafik Indeks

Index chart

Grafik Relatif

Relative chart

Ringkasan

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) adalah penyedia layanan multimedia terkemuka di Indonesia, berfokus pada penyiaran televisi, periklanan digital, dan produksi konten. Perusahaan ini mengoperasikan beberapa saluran TV nasional seperti SCTV, Indosiar, Ajwa TV, dan Mentari TV, serta layanan streaming Vidio, TV berbayar satelit Nex Parabola, dan KapanLagi Youniverse. SCMA menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 77,78% pada tahun 2024 menjadi Rp 594,85 miliar, dengan pendapatan bersih tumbuh 8,36% menjadi Rp 7,05 triliun. Perusahaan memiliki rasio P/E 37,86x, Price/Book 3,7x, dan rasio Utang/Ekuitas 0,32%. Total aset tumbuh menjadi Rp 10,82 triliun pada tahun 2024, sementara liabilitas menyusut, menunjukkan neraca yang sehat. SCMA memiliki posisi kas bersih dengan rasio lancar 3,10, menunjukkan likuiditas yang aman. Perusahaan juga dikenal karena komitmennya terhadap praktik berkelanjutan dengan skor ESG yang baik. Namun, beberapa analisis valuasi DCF menunjukkan nilai intrinsik yang lebih rendah dari harga pasar saat ini, mengindikasikan potensi 'sell' berdasarkan metrik tersebut.

Sentimen Stockbit

Bullish

Skor: 65

Diskusi di Stockbit menunjukkan sentimen yang cenderung positif terhadap SCMA. Beberapa investor mengekspresikan harapan akan kenaikan harga ('gasss dong SCMA', 'mudah mudahan besok scma naik..aamiin') dan ada yang melihatnya sebagai saham LQ-45 yang konsisten dan tangguh. Namun, ada juga keluhan mengenai harga saham yang 'nyangkut' selama satu hingga dua tahun, menunjukkan bahwa tidak semua investor memiliki pengalaman positif. Sentimen bullish juga terlihat dari beberapa analisis yang menyatakan 'Potential Reversal' dan target harga yang lebih tinggi, mengindikasikan prospek positif ke depan. Pembelian saham oleh EMTK juga dianggap sebagai sinyal positif. Secara keseluruhan, optimisme terhadap prospek kenaikan harga mendominasi, didorong oleh fundamental yang membaik dan potensi katalis seperti IPO Vidio.

Sentimen Investing.com

Bullish

Skor: 60

Sentimen di Investing.com cenderung bullish, meskipun belum ada fitur 'Analyst Sentiment' yang didukung secara langsung. Namun, dalam bagian 'Recent Sentiments', ada indikasi bahwa anggota cenderung optimistis ('Bullish') dibandingkan pesimistis ('Bearish'). Diskusi mencakup ekspektasi kenaikan harga dalam jangka pendek ('short term. up ke level 300an') dan jangka panjang. Berita positif seperti pembagian dividen interim dan masuknya SCMA ke LQ45 juga kemungkinan besar mendukung sentimen positif ini. Meskipun ada satu analisis yang downgrade menjadi 'Hold' dengan target harga rendah, sentimen umum dari pengguna forum terlihat lebih ke arah optimistis.

Kinerja Tahun Lalu

Status: Outperformed

Dalam 365 hari terakhir, harga saham SCMA bergerak dari 153 IDR ke 388 IDR, menunjukkan kenaikan signifikan. Sementara itu, indeks (IHSG) bergerak dari 7437.73 ke 8710.69. Kinerja SCMA jauh mengungguli indeks. Kenaikan harga saham yang tajam, terutama dalam beberapa bulan terakhir, didorong oleh beberapa faktor. Laba bersih SCMA melonjak 77,78% pada tahun 2024, didukung oleh pertumbuhan pendapatan dari segmen Over The Top (OTT) Vidio dan peningkatan durasi menonton TV. Meskipun bisnis iklan TV sempat tertekan akibat Analog Switch Off (ASO) pada tahun 2023, perusahaan berhasil menormalisasi margin bisnis TV-nya. Selain itu, masuknya SCMA ke indeks LQ45 pada Agustus 2025 meningkatkan visibilitas dan daya tarik saham. Pembelian saham secara agresif oleh EMTK, perusahaan induk, juga memberikan sinyal positif kepada pasar tentang nilai intrinsik SCMA. Pembagian dividen interim yang substansial turut berkontribusi pada sentimen positif investor. Namun, perlu dicatat bahwa valuasi DCF menunjukkan bahwa harga saham saat ini mungkin sudah dinilai terlalu tinggi.

Outlook

1 Minggu

Target: 395

Vs Indeks: Outperform

Dalam jangka pendek satu minggu, saham SCMA diperkirakan akan sedikit mengungguli indeks. Momentum dari berita dividen yang akan dibayarkan segera (9 Desember 2025) dan sentimen positif dari pembelian saham oleh EMTK kemungkinan akan memberikan dorongan. Analisis teknikal di Stockbit juga menunjukkan potensi kenaikan ke area 396 jika berhasil menembus resisten. Namun, perlu diwaspadai volatilitas pasar yang bisa terjadi menjelang akhir tahun.

1 Bulan

Target: 410

Vs Indeks: Outperform

Untuk satu bulan ke depan, SCMA diperkirakan akan melanjutkan kinerja yang mengungguli indeks. Kinerja keuangan Q3 2025 yang positif, masuknya ke LQ45, dan rumor IPO Vidio akan terus menjadi katalis. Analis memiliki target maksimal hingga 430 IDR dalam setahun, dan momentum positif saat ini bisa mendorong harga lebih tinggi dalam jangka menengah. Namun, valuasi yang sudah tinggi berdasarkan DCF (Discounted Cash Flow) perlu diperhatikan sebagai potensi hambatan kenaikan.

1 Tahun

Target: 450

Vs Indeks: Outperform

Dalam satu tahun ke depan, prospek SCMA terlihat positif dan diperkirakan akan mengungguli indeks. Strategi SCMA untuk tidak bersaing langsung dengan platform global di Vidio, serta fokus pada peningkatan durasi menonton TV dan monetisasi konten, berpotensi menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Rumor IPO Vidio yang santer beredar juga bisa menjadi katalis besar untuk unlocking value. Meskipun demikian, beberapa analis memberikan target harga yang lebih konservatif (sekitar 365 IDR rata-rata, dengan beberapa target di bawah harga saat ini seperti 200-211 IDR). Hal ini menunjukkan perlunya penilaian cermat terhadap valuasi dan kompetisi di industri media yang dinamis. Namun, tren pertumbuhan laba dan dukungan dari induk perusahaan, EMTK, memberikan fondasi yang kuat untuk optimisme jangka panjang.

Berita Terbaru

SCMA Guyur Dividen Interim Rp571,2 Miliar, Setara Rp9 per Saham (Nov 13, 2025)

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) akan membagikan dividen interim sebesar Rp571,2 miliar, setara dengan Rp9 per saham. Tanggal cum-dividen ditetapkan pada 19 November 2025, dengan pembayaran dividen pada 9 Desember 2025. Ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengembalian nilai kepada pemegang saham.

Elang Mahkota Teknologi (EMTK) Borong Saham SCMA Rp 755 Miliar (2 minggu yang lalu)

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), induk usaha SCMA, telah melakukan pembelian saham SCMA senilai Rp 755 miliar. Ini merupakan bagian dari serangkaian pembelian saham SCMA oleh EMTK dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan potensi konsolidasi bisnis media dan digital dalam Grup Emtek serta kepercayaan induk perusahaan terhadap prospek SCMA.

Third quarter 2025 earnings released: EPS: Rp4.27 (vs Rp2.87 in 3Q 2024) (Nov 04, 2025)

SCMA merilis laporan keuangan Kuartal III 2025 dengan Laba per Saham (EPS) sebesar Rp4.27, meningkat signifikan dibandingkan Rp2.87 pada Kuartal III 2024. Peningkatan laba ini menunjukkan perbaikan kinerja operasional perusahaan.

SCMA Masuk LQ45: Fundamental Terbukti Kokoh di Tengah Persaingan Media (Jul 27, 2025)

Surya Citra Media (SCMA) resmi masuk ke dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus hingga Oktober 2025. Masuknya SCMA ke indeks bergengsi ini didukung oleh fondasi keuangan yang solid, likuiditas perdagangan yang tinggi, serta konsistensi kinerja, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek bisnis digitalnya.

Rumor

Rumor IPO Vidio, Anak Usaha SCMA (Feb 12, 2025)

Terdapat rumor yang santer beredar mengenai rencana Initial Public Offering (IPO) Vidio, platform Over-The-Top (OTT) anak usaha SCMA. Vidio berhasil mendapatkan pendanaan terakhir sebesar US$ 45 juta dari Grab, DSSA, dan BOLA, dengan valuasi mencapai US$ 945 juta. Jika IPO Vidio terealisasi dengan valuasi ini, nilai kepemilikan SCMA di Vidio dapat mencapai sekitar 90,8% dari kapitalisasi pasar SCMA pada Januari 2025. Rumor ini berpotensi memberikan sentimen positif yang signifikan terhadap saham SCMA karena dapat membuka nilai tersembunyi dari aset digitalnya dan meningkatkan likuiditas.

Ikhtisar

Sekilas

Harga Saat Ini Rp. 388
Sentimen Investing.com Bullish 60 %
Sentimen Stockbit Bullish 65 %

Buffett Indicator

7.0/10

Warren Buffett cenderung berinvestasi pada bisnis yang mudah dipahami, memiliki moat (keunggulan kompetitif) yang kuat, manajemen yang kompeten, dan valuasi yang menarik. SCMA beroperasi di industri media yang terus berkembang dengan kepemilikan saluran TV nasional terkemuka (SCTV, Indosiar) dan platform streaming Vidio. Ini memberikan SCMA moat berupa pangsa pasar yang besar dan penguasaan konten. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada tahun 2024 dan neraca keuangan yang sehat dengan rasio utang/ekuitas rendah menunjukkan fundamental yang kuat. Dividen yang konsisten juga merupakan nilai tambah. Namun, valuasi DCF saat ini menunjukkan saham mungkin sudah dinilai penuh atau sedikit di atas nilai wajarnya. Meskipun demikian, kehadiran Vidio sebagai aset digital dengan potensi IPO dapat menarik perhatian Buffett yang mencari perusahaan dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Jika Buffett melihat Vidio sebagai bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan besar dan dapat dimonetisasi secara efektif, serta mempertimbangkan posisi SCMA yang dominan di pasar media Indonesia, kemungkinan besar ia akan tertarik. Risiko persaingan di industri media digital yang ketat dan potensi kerugian dari Vidio di masa lalu mungkin menjadi perhatian. Secara keseluruhan, fundamental yang kuat, dominasi pasar, dan potensi pertumbuhan dari aset digital membuat SCMA cukup menarik bagi pendekatan investasi Buffett, meskipun valuasi saat ini perlu dicermati lebih lanjut.

Prospek Jangka Pendek

Target 1 Minggu
Rp. 395
Kinerja vs Indeks
Outperform
Target 1 Bulan
Rp. 410
Kinerja vs Indeks
Outperform

Prospek 1 Tahun

Target
Rp. 450
Kinerja vs Indeks
Outperform

Dalam satu tahun ke depan, prospek SCMA terlihat positif dan diperkirakan akan mengungguli indeks. Strategi SCMA untuk tidak bersaing langsung dengan platform global di Vidio, serta fokus pada peningkatan durasi menonton TV dan monetisasi konten, berpotensi menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Rumor IPO Vidio yang santer beredar juga bisa menjadi katalis besar untuk unlocking value. Meskipun demikian, beberapa analis memberikan target harga yang lebih konservatif (sekitar 365 IDR rata-rata, dengan beberapa target di bawah harga saat ini seperti 200-211 IDR). Hal ini menunjukkan perlunya penilaian cermat terhadap valuasi dan kompetisi di industri media yang dinamis. Namun, tren pertumbuhan laba dan dukungan dari induk perusahaan, EMTK, memberikan fondasi yang kuat untuk optimisme jangka panjang.

Gabung Newsletter kami — update rutin, ringkas, langsung ke email.

Login cepat dengan Google, bisa berhenti kapan saja.

Newsletter

Ada pertanyaan tentang data ini, apakah cocok untuk portofolio Anda atau apa risiko/peluang yang ada? Tanyakan kepada robot kami.

Informasi di situs web ini hanya untuk tujuan informasi. Ini bukan nasihat keuangan. Kami sangat menyarankan Anda membaca penafian lengkap kami sebelum menggunakan informasi apa pun di situs ini. Penggunaan Anda atas situs ini menandakan persetujuan Anda terhadap ketentuan tersebut.